Pasar Modal

Siap-siap BEI Akan Kembali Terapkan ARB Simetris Pekan Depan

Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan melakukan implementasi normalisasi atas ketentuan batasan presentase Auto Reject Bawah (ARB) tahap II dari 15 persen menjadi 20-35 persen yang mulai berlaku Senin, 4 September 2023.

Pj. S. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad, menjelaskan, implementasi merujuk kepada Surat Keputusan Direksi BEI yang dikeluarkan pada 30 Maret 2023 dengan nomor Kep-00055/BEI/03-2023 perihal Peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas.

Baca juga: IHSG Berpotensi Menguat Terbatas Pekan Ini, Berikut Katalis Pemicunya

“Implementasi kebijakan batasan persentase Auto Rejection kembali menjadi simetris dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi dan pasar saat ini telah kembali normal seiring dengan pencabutan status pandemi di Indonesia oleh pemerintah,” ucap Kautsar dalam keterangannya, dikutip, 1 September 2023.

Sehingga, presentase Auto Rejection Bawah tahap II atau Auto Rejection Simetris menjadi sebagai berikut:

  • Rentang Harga, Rp50-200 per saham, ARB menjadi 35 persen dari 15 persen,
  • Rentang Harga, lebih dari Rp200 hingga Rp5.000 per saham, ARB menjadi 25 persen dari 15 persen,
  • Rentang Harga, lebih dari Rp5.000 per saham, ARB menjadi 20 persen dari 15 persen.

Sebagai informasi, BEI sebelumnya telah melakukan kebijakan batasan ARB tahap I sebesar 15 persen yang telah diberlakukan pada Juni 2023 yang lalu dari posisi ARB 7 persen akibat adanya relaksasi pandemi Covid-19.

Baca juga: Pagi Ini, IHSG Kembali Dibuka Menguat 0,10 Persen ke Level 6.960

Adapun, pada kesempatan yang lain, Direktur Pengawasan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa dengan adanya transisi dari pandemi ke endemi di Indonesia menandakan bahwa masyarakat sudah kembali beraktifitas dengan normal, sehingga kebijakan ARB tersebut perlu dilakukan kembali, menyusul jam perdagangan pasar yang sudah kembali normal.

“Untuk memberi tahu kalau Indonesia sudah tidak ada lagi pandemi, seluruh parameter itu juga ikut cabut, tidak hanya ARB, jam perdagangan sudah kita normalkan. Itu memberikan sinyal kalau indonesia sudah tidak dalam kondisi pandemi,” ujar Jeffrey. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

5 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

6 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

19 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

20 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

20 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

20 hours ago