Perbankan

Siap-siap! Bank Jateng Bakal Gabungkan 34 BPR BKK di Jawa Tengah

Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah (Bank Jateng) memiliki rencana untuk menggabungkan sebanyak 34 Bank Perkreditan Rakyat Badan Kredit Kecamatan (BPR-BKK) untuk memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) terkait dengan kepemilikan tunggal atau single presence policy.

Hal itu disampaikan oleh Direktur Bisnis Kelembagaan, Treasuri, dan Unit Usaha Syariah Bank Jateng, Ony Suharsono, kepada media usai penandatanganan kerja sama bersama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) di Jakarta, 14 Juni 2024.

Baca juga: Rencana IPO Bank Jateng Belum Bisa Terwujud, Ini Penyebabnya

“Nah dengan single presence policy ini kan mereka harus hanya punya satu. Nah nanti kami akan mengkonsultasikan di Jawa Tengah, BPR BKK ini pilihannya adalah nanti merger dengan Bank Jateng. Jadi kami tidak ke KUB (kelompok usaha bersama) ke BPD-BPD lain,” ucap Ony.

Ony menambahkan, saat ini Bank Jateng sedang melakukan feasibility study dan direncanakan akan selesai pada 2025 atau selambat-lambatnya 2026. Di mana, setelah BPR BKK tersebut bergabung akan kembali digabungkan oleh Bank Jateng.

Adapun, dalam persiapan penggabungan BPR BKK tersebut, Ony menuturkan Bank Jateng telah cukup siap dan kuat dari sisi permodalan, infrastruktur, hingga teknologi.

“Kemudian dari sisi sumber daya manusia ya kami kan juga sudah lebih punya sumber daya manusia yang baik untuk mengelola BPR BKK. Karena dulu BPR BKK itu lahir dari Bank Jateng,” imbuhnya.

Baca juga: Bank Jateng Resmi Tercatat Jadi Bank Kustodian ke-26 di KSEI

Lebih jauh Ony menjelaskan, nantinya setelah BPR BKK tersebut bergabung dengan Bank Jateng terdapat dua pilihan yang akan dipertimbangkan, yaitu antara keduanya bergabung sebagai bank konvensional atau hasil merger BPR BKK tersebut akan spin off menjadi Bank Syariah Jawa Tengah.

“Itu opsi ya dan ini sedang kita persiapkan dua opsi itu yang nanti tergantung dari pemegang saham, pemerintah daerah dan provinsi, mana yang akan dipilih. Jadi mau gabung ke konvensional semuanya atau juga spin-off UUS-nya mereka akan menjadi Bank Syariah Jawa Tengah,” ujar Ony. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BNI Sumbang Rp77 Triliun ke Penerimaan Negara dalam 5 Tahun

Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More

9 hours ago

BI Gratiskan Biaya MDR QRIS untuk Transaksi hingga Rp500 Ribu, Ini Respons AstraPay

Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More

9 hours ago

AstraPay Bidik 16,5 Juta Pengguna di 2025, Begini Strateginya

Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More

9 hours ago

Askrindo Dukung Gerakan Anak Sehat Indonesia di Labuan Bajo

Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More

10 hours ago

Presiden Prabowo Dianugerahi Tanda Kehormatan Tertinggi El Sol del Perú, Ini Maknanya

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More

11 hours ago

RUPS PLN Rombak Pengurus, Berikut Direksi dan Komisaris Terbarunya

Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More

12 hours ago