Jakarta – Zaman terus berubah. Hal-hal yang sebelumnya eksis dan trending, perlahan bakal tergantikan oleh tren terbaru lainnya. Pola demikian juga pastinya menimpa dunia bisnis. Dewan Pakar Infobank yang sekaligus bankir senior dan mantan Dirut PT KAI, Ignasius Jonan, menyampaikan setidaknya ada “5 key incoming industries” yang bakal mendominasi dunia usaha di masa depan.
Adapun kelima industri itu yakni online business, renewable power, electric vehicle, artificial intelligence, serta environmental protection and revitalization.
“Yang pertama itu online business. Anak saya yang tinggal di luar negeri maupun Indonesia itu sudah jarang sekali pergi ke mall untuk beli barang. Kalau ke mall itu paling hanya janjian dengan temannya untuk ngopi atau makan saja. Kita lihat sudah mulai banyak mall kelas menengah yang menghadapi tantangan besar dewasa ini,” ujar Jonan saat menjadi pembicara pada acara Infobank Banking Mastery Forum 2023 (Finding Your Bank’s Purpose): Penguatan dan Pengembangan Sektor Perbankan, yang diadakan di The Ritz Carlton Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2023.
Baca juga: Transformasi Bisnis Harus Dibarengi Manajemen Risiko dan Proteksi Data
Menurutnya, yang akan tetap bertahan dengan kehadiran toko fisik adalah yang menjalankan gerai usaha kedai berskala kecil atau yang menjual produk-produk high end brand. Sedangkan sisanya, bakal terdisrupsi oleh kehadiran digital market place.
“Lalu, untuk renewable power atau energy, saya kira itu sudah menjadi sesuatu yang mandatory. Nanti siang saya akan pergi ke Batam, saya akan menjelaskan ke PLN Batam bahwa bila Batam ingin direvitalisasi menjadi the new hub of industry, barangkali PLN Batam harus mengadopsi 100% renewable energy,” tuturnya.
Ia mengatakan, bahwa adopsi 100% renewable energy akan menjadi tantangan bagi negara-negara yang tidak memiliki lahan besar seperti Hong Kong maupun Singapura. Maka dari itu, ia menyarankan agar lembaga perbankan dapat mendorong penggunaan rooftop solar panel pada setiap kantor cabang yang dimiliki.
Kemudian, terkait dengan kemunculan tren teknologi artificial intelligence (AI), kata dia, bahwa sejak masih menjabat di industri, dirinya telah berulang kali menyatakan jika AI akan muncul sebagai teknologi baru. Dengan kehadiran AI, maka pemangkasan workforce jadi tak bisa dihindari di lain sisi. Menurutnya, 10%, 20%, atau bahkan lebih dari porsi workforce di bagian administrasi berpotensi hilang tergantikan oleh AI.
Baca juga: Ekonomi Tak Pasti, 67% Masyarakat Malah Antusias Belanja Online
“Yang kelima ini, environmental protection and revitalization, bakal menjadi industri yang besar. Bakal menjadi basis kegiatan yang luar biasa, terutama bagi bisnis yang bersifat ekstraktif atau seperti pertambangan dan eksplorasi energi, itu pasti akan mengadopsi kegiatan perbaikan dan revitalisasi lingkungan. Kita secara undang-undang telah ada, tapi konsistensi penerapannya perlahan akan meningkat,” jelasnya.
“Bagi kita yang tinggal di wilayah Jabodetabek, pasti merasakan bahwa belakangan ini rasanya polusi udara lebih tinggi ya. Nah, ini juga menjadi suatu tantangan, apakah ini karena kendaraan bermotor semakin banyak atau adalah imbas dari emisi buang PLTU yang berada di sekitar Jabodetabek. Ini tantangannya besar sekali, sekaligus menjadi refleksi yang besar buat kita semua,” tutupnya. (*) Steven Widjaja
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More