Jakarta – Saat ini PT Techno9 Indonesia Tbk sedang dalam proses penawaran awal yang berlangsung pada 20-25 Oktober 2022. Dalam penawaran tersebut Perseroan menjual sebanyak-banyaknya 432.000.000 saham atau 20,03% dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah Penawaran Umum Perdana Saham dengan nilai nominal Rp10,-.
PT Techno9 Indonesia merupakan perusahan kecil namun sehat, sehingga di tengah persaingan usaha yang ketat, Perseroan mampu menciptakan pertumbuhan kinerja yang berkelanjutan. PT Techno9 Indonesia Tbk dengan kode emiten NINE ini akan mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan yang bergerak di bidang kegiatan usaha perdagangan komputer dan perlengkapan ini berhasil menciptakan pertumbuhan pendapatan yang sangat baik. Per April 2022, pendapatan perseroan sudah membukukan sebesar Rp4,83 miliar. Besaran tersebut melonjak sangat signifikan yakni sebesar 794,31% jika dibandingkan dengan pendapatan yang dibukukan pada April 2021.
Direktur Operasional PT Techno9 Indonesia Tbk, Merry Kandou mengatakan, penjualan perangkat keras masih menjadi kontributor tertinggi. Menurutnya, capaian pendapatan pada April 2022 tersebut merupakan indikasi bahwa perseroan tahun 2022 akan mampu meraih target pertumbuhan mengingat besaran pendapatan tersebut hanya kurang sekitar Rp1,69 miliar atau 26% lagi untuk mencapai angka pendapatan yang sama di tahun 2021.
Menurut Merry, kinerja yang dicapai sepanjang 4 bulan pertama tahun 2022 ini tidak terlepas dari pemulihan ekonomi secara makro dimana pada tanggal 30 April 2022 pandemi Covid-19 sudah berangsur membaik dibandingkan dengan kondisi Covid-19 tahun lalu. Hal ini telah memberikan dampak pada permintaan para pelanggan yang meningkat khususnya pada segmen perangkat lunak seiring dengan membaiknya kondisi ekonomi di Indonesia.
“Para pelanggan Perseroan mulai aktif untuk membeli perangkat lunak seiring dengan kebutuhan pelanggan dalam menghadapi transformasi digital. Hal itu mendorong tingginya penjualan pada segmen perangkat lunak Perseroan pada periode yang berakhir di tanggal 30 April 2022,” ujar Merry dalam keterangannya dikutip 24 Oktober 2022.
Sementara itu perseroan juga berhasil membukukan laba bersih hingga bulan April 2022 yang sebesar Rp774,2 juta, Sedangkan pada periode yang sama yang berakhir April 2021 perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp72,75 juta. EBITDA perseroan juga menunjukkan peningkatan dimana pada April 2022 tercatat sebesar Rp1,59 miliar, melonjak dibandingkan April 2021 yang sebesar Rp29 juta.
Demikian juga rasio laba usaha terhadap pendapatan atau Gross Profit Margin (GPM) perseroan yang pada April 2022 sebesar 43,25%, rasio laba komprehensif terhadap pendapatan sebesar 16,22% dan Operating Profit Margin (OPM) atau rasio laba usaha terhadap pendapatan per April 2022 tercatat 24,46%.
Sedangkan posisi aset perseroan pada April 2022 tercatat sebesar Rp20,25 miliar atau meningkat Rp886,5 juta (4,58%) dibandingkan dengan jumlah aset perseroan pada akhir 2021 yang sebesar Rp19,36 miliar. Kemudian total liabilitas perseroan per April 2022 sebesar Rp4,35 miliar, naik tipis 2,41% atau sebesar Rp102,7 juta dari posisi total liabilitas pada akhir 2021 yang sebesar Rp4,25 miliar. Kenaikan tersebut karena liabilitas jangka pendek yang naik sebesar Rp79,8 juta.
Sementara itu ekuitas perseroan per April 2022 adalah sebesar Rp15,89 miliar mengalami kenaikan sebesar Rp783,8 juta atau 5,18% dibandingkan ekuitas Perseroan per akhir 2021 yang sebesar Rp15,11 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh adanya penurunan pada saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya.
Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang cukup baik yang ditunjukkan dengan meningkatnya rasio lancar atau rasio total aset lancar terhadap jumlah liabilitas jangka pendek yang pada posisi 30 April 2022 sebesar 2,57 kali dan 2,58 kali pada posisi Desember 2021.
Sumber likuiditas perseroan bisa diperoleh dari kas internal atau eksternal yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun aktivitas pendanaan. Sementara itu per April 2022 perseroan memiliki kas sebesar Rp687,1 juta.
Merry memaparkan bahwa dengan IPO, perseroan akan menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan didukung oleh berbagai strategi yang diluncurkan perusahaannya tahun depan yaitu penjualan produk aplikasi Kesehatan dan Pendidikan. “Tahun depan, kami targetkan pertumbuhan double digit, baik dari pendapatan maupun laba bersih,” ungkapnya optimis.
Perseroan memiliki layanan one stop solution kepada para pelanggan, mulai dari tahap konsultasi produk, pemasangan, sampai dengan perawatan serta perbaikan (maintenance) secara berkala atau rutin kepada Pelanggan. Produk dan jasa yang ditawarkan Perseroan kepada pelanggan antara lain IT Managed Service, IT Infrastructure, Cabling solutions dan surveillance solutions.
Di tengah persaingan usaha yang ketat di bidang penyedia solusi teknologi informasi, perseroan mampu menembus persaingan tersebut yang telah dibuktikan dengan pertumbuhan performa. Direktur IT PT Techno9 Indonesia Tbk Irwan Dharma mengungkapkan manajemen yang berpengalaman selama lebih dari 15 tahun telah mampu memahami seluk beluk pasar serta perilaku konsumen sehingga Perseroan dapat menyusun strategi penjualan dan pemasaran produk dan jasa yang tepat efektif dan efisien. (*)
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More