Pasar Modal

Siap Melantai di Bursa, MUTU Bidik Dana Segar Rp103 Miliar dari IPO

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kedatangan ‘pemain baru’ bernama PT Mutuagung Lestari Tbk atau MUTU, yang bergerak di bidang jasa pengujian, inspeksi dan sertifikasi, melalui penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). 

MUTU menawarkan sebanyak-banyaknya 942,85 juta lembar saham. Ini setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. 

Adapun harga penawaran awal dipatok dalam rentang Rp105–Rp110. Harapannya, MUTU bisa memperoleh dana segar Rp103 miliar.

Perseroan juga menerbitkan sebanyak-banyaknya 235.714.300 Waran Seri I senilai Rp76,37 miliar dengan rasio 4 berbanding 1.

Setiap pemegang empat saham baru akan memperoleh satu waran dengan harga pelaksanaan Rp324 selama periode 9 Februari 2024 – 8 Agustus 2025. 

Penawaran saham MUTU akan berlangsung pada 12 hingga 24 Juli 2023, sehingga saham perseroan diperkirakan akan tercatat dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia pada 9 Agustus 2023.

Presiden Direktur MUTU International Arifin Lambaga mengatakan, IPO merupakan salah satu langkah strategis yang diambil perseroan untuk menangkap peluang yang lebih besar di industri TIC Indonesia.

“Saat ini masih belum banyak perusahaan yang terlibat dalam industri TIC. Konsumen usaha belum banyak menyadari akan pentingnya sertifikasi terhadap sebuah produk maupun jasa,” ungkap Arifin di Jakarta, Kamis, 13 Juli 2023.

Baca juga: Elnusa (ELSA) Realisasikan Capex Rp200 Miliar Tambah Armada

Dia melanjutkan, sebanyak 66% dana hasil penawaran umum saham akan digunakan sebagai belanja modal (capital expenditure). Adapun sebesar 34% dana hasil penawaran saham ditambah seluruh dana hasil pelaksanaan waran akan dialokasikan untuk keperluan belanja operasional (operational expenditure).

“Dari dana IPO kita alokasikan untuk bangun lima laboratorium lingkungan dan lainnya. Contohnya, satu laboratorium biayanya Rp5 miliar. Dananya juga bukan dari IPO saja, dari kita sendiri juga ada,” ungkapnya.

Dia melanjutkan, untuk pembukaan laboratorium pihaknya masih dalam proses survei lokasi di beberapa wilayah seperti di Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Dia menargekan pada tahun ini bisa terlaksana.

“Dengan begitu, perseroan dapat mendekatkan diri pada pelanggan di wilayah yang lebih luas, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperluas pasar,” tambahnya.

Sementara, Direktur MUTU International Sumarna menjelaskan, dari sisi kinerja keuangan, MUTU mencatatkan performa yang solid hingga akhir  2022. Hal ini terlihat dari realisasi pendapatan Perseroan yang berhasil tumbuh signifikan, yaitu mencapai Rp281,82 miliar di tahun 2022.

“Capaian ini tumbuh sekitar 24,47% dibandingkan tahun 2021 yang tercatat Rp226,41 miliar. Kalau laba tahun berjalan perseroan tahun lalu juga melonjak 90,38% menjadi Rp36,78 miliar, dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp19,32 miliar,” jelasnya.  

Baca juga: Cinema XXI Mau IPO, Incar Dana Segar Rp2,4 Triliun

Dengan adanya IPO ini, lanjut Sumarna, pihaknya berharap mampu mendongkrak pendapatan perusahaan selama 2023. Ditargetkan, pendapatan bisa tumbuh 30% dibanding tahun sebelumnya.

“Pertumbuhan pendapatan sebelum IPO, kita sudah di atas 24 persen. Sekarang kalua IPO ya bisa capai 30%. Tentu targetnya makin tinggi,” tutupnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

1 hour ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

1 hour ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

2 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

3 hours ago

Tok! Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dalam Kasus Korupsi Timah

Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More

3 hours ago

440 Ribu Tiket Kereta Api Ludes Terjual, KAI Daop 1 Tambah Kapasitas untuk Libur Nataru

Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More

3 hours ago