News Update

Siap Diluncurkan, Soemitro Center Jadi Wadah Baru Ekonom Indonesia

Jakarta – Dalam momentum peringatan 108 tahun kelahiran Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, sosok yang dijuluki “Guru Ekonomi Agung” Republik Indonesia, akan lahir sebuah lembaga pemikir (think tank) baru yang berambisi menjadi poros refleksi dan arah baru pemikiran ekonomi nasional. Lembaga tersebut adalah The Soemitro Center, yang akan resmi diluncurkan pada 4 Juni 2025.

The Soemitro Center diposisikan bukan sekadar sebagai pusat studi, namun sebagai laboratorium gagasan ekonomi alternatif Indonesia yang berpijak pada nilai-nilai, etika, dan strategi ekonomi yang pernah digagas Soemitro.

Lembaga ini diharapkan menjadi wadah bagi para ekonom muda untuk keluar dari dominasi narasi ekonomi global yang terlalu kapitalistik dan liberalistik.

“The Soemitro Center akan menjadi wadah bagi para ekonom masa depan Indonesia. Sayangnya, hari ini para ekonom muda lebih banyak terpapar pemikiran tentang globalisasi, liberalisasi, dan kapitalisme,” ujar Harryadin Mahardika, Chairman Soemitro Center, dikutip Senin (2/6).

Baca juga: Ekonom Ramal Akan Terjadi Deflasi pada Mei 2025, Ini Pemicunya

Menurut Harryadin, Soemitro Center akan mendorong pemikiran yang lebih membumi, menyentuh isu ekonomi kooperatif dan kerakyatan, seperti penguatan UMKM, lembaga keuangan mikro, hingga strategi kemandirian industri nasional.

“Kita ingin mereka merefleksikan lagi dan mencari jati diri ekonomi Indonesia itu seperti apa. Soemitro Center akan menjadi lembaga think tank yang independen dan bermartabat. Tidak tergantung pada siapa pun nanti pemerintahnya,” tegasnya.

Peluncuran Soemitro Center hadir dalam konteks geopolitik dan ekonomi global yang sedang mengalami perubahan drastis. Jika dahulu globalisasi adalah norma dominan, kini negara-negara besar justru menarik diri dan kembali ke agenda domestik. Harryadin menilai pemikiran Soemitro sangat relevan di tengah situasi ini.

Baca juga: QRIS Jadi Simbol Kemandirian Ekonomi Indonesia

“Sekarang tahun 2025 ini, kita mengalami episode sejarah yang berbeda. Kita sedang berada di situasi dimana semua negara menjadi selfish. Sekarang negara ingin mengurus dirinya sendiri, tidak lagi mau memberikan peluang bagi negara lain,” jelasnya.

Soemitro, yang pernah menjabat lima kali sebagai menteri di era Orde Lama dan Orde Baru, memang dikenal sebagai sosok yang tidak kaku dalam mazhab ekonomi.

Ia memadukan antara nasionalisme ekonomi, keterbukaan terhadap investasi asing, hingga keberpihakan terhadap rakyat kecil. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

7 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

8 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

9 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

10 hours ago