Jakarta – Sebanyak empat perusahaan pada hari ini (8/8) secara resmi melakukan pencatatan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), berdasarkan hal tersebut hingga saat ini telah terdapat 59 perusahaan tercatat, dimana telah melampaui target BEI tahun ini.
Ke-4 perusahaan tersebut adalah PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI), PT Ingria Pratama Capitalindo Tbk (GRIA), PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL), dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR).
Direktur Pengembangan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan, setelah perusahaan-perusahaan tersebut melakukan pencatatan saham atau pasca IPO, harus menjawab ekspektasi dari para investor yang memiliki harapan pada financial performances yang solid, good corporate governance (GCG), dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
“Tentu bursa akan senantiasa mendukung perusahaan untuk lebih besar lagi, scale up mengikuti utilisasi pasar modal kita yang bertumbuh, dan perusahaan yang tercatat bukan hanya memberikan atribusi terbaik kepada pemegang saham tapi juga kepada pembangunan secara nasional,” ucap Nyoman di Jakarta, 8 Agustus 2023.
Secara rinci untuk PPRI yang bergerak dalam bidang perdagangan kemasan ramah lingkungan berbahan kertas, sebelumnya telah menggelar penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sejumlah 275 juta saham atau sebesar 25,58 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga penawaran sebesar Rp140 per saham dan akan meraih dana Rp38,5 miliar.
Baca juga: Pasar Modal RI Masih Semarak , Ada 101 Penawaran Umum di Pipeline, Nilainya Tembus Segini
Kemudian, GRIA sebagai perusahaan pengembang perumahan yang sebelumnya telah melakukan IPO pada 2-4 Agustus 2023, menawarkan saham sebanyak 1,72 miliar saham kepada masyarakat dengan harga penawaran Rp120 per saham dan akan meraup dana senilai Rp207 miliar.
Dana tersebut akan digunakan oleh Perseroan sekitar Rp152 miliar untuk pembayaran utang pembelian lahan dan sekitar Rp35 miliar akan digunakan untuk pembangunan Proyek di Kalimantan, serta sisanya akan digunakan untuk biaya emisi dan biaya operasional Perseroan.
Sementara itu, ERAL sebagai perusahaan distribusi jaringan ritel berhasil meraup dana segar dari pasar modal sebanyak Rp404,6 miliar melalui penerbitan 1,037 miliar saham baru di bursa dengan harga Rp390 per saham.
Dari dana yang diperoleh, sekitar 37 persen akan digunakan untuk ekspansi bisnis eksisting, lalu 13,75 persen akan digunakan untuk untuk mendukung ekspansi bisnis baru dan sisanya sebesar 49,25 persen digunakan untuk memenuhi kebutuhan modal kerja Perseroan.
Adapun, untuk CYBR sebagai perusahaan cyber security, berhasil meraih dana Rp100,83 miliar, dimana perusahaan telah menawarkan sebanyak satu miliar lembar saham baru dengan harga Rp100 per lembar saham.
Nantinya dana tersebut akan digunakan sebanyak 87 persen sebagai modal kerja dan mendukung perluasan tim cybersecurity di Indonesia, Singapura dan Australia, serta sekitar 13 persen akan digunakan Perseroan untuk mendukung rencana ekspansi di wilayah-wilayah dimana Perseroan melihat adanya peluang pasar, serta pembelian peralatan dan perlengkapan laboratorium. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (8/11), Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More
Jakarta - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve atau The Fed kembali memangkas… Read More
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More