Tanjung Pandan – Untuk memudahkan pengguna jasa pelabuhan dalam bertransaksi, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II atau Indonesia Port Corporation (IPC) mengaku akan kembali menggandeng empat bank nasional terkait dengan layanan Port Service Financing (PSF) dan IPC Smart Card. Di mana sebelumnya, Pelindo II sudah melakukan kerja sama dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI).
Direktur Operasi dan Sistem Informasi Pelindo II, Prasetyadi mengatakan, selain Bank BNI, dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan kerja sama dengan empat bank nasional yang terdiri dari tiga bank BUMN dan satu bank swasta, yakni terdiri dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dan yang terakhir adalah PT Bank Central Asia (BCA).
“Ini semua nanti tahun ini. Jadi alat yang kita gunakan ini bisa dipakai oleh bank-bank itu. Swastanya hanya BCA saja yang akan masuk. Jadi total semuanya ada lima bank,” ujarnya di Tanjung Pandan, Kamis, 16 Agustus 2018.
Lebih lanjut dirinya mengungkapkan, bahwa sejauh ini perseroan tengah mempersiapkan terkait dengan layanan PSF dan IPC Smart Card yang nantinya akan melibatkan beberapa bank nasional. Untuk saat ini, perseroan akan menjalankan sistem transaksi tersebut dengan Bank BNI terlebih dahulu. Selanjutnya, setelah Bank BNI, dalam waktu dekat, Pelindo II baru akan menggandeng tiga bank BUMN dan satu bank swasta lainnya.
“Sekarang kita lagi persiapkan untuk masang disemua pelabuhan diluar priok. Lima bank itu akan masuk semua, walaupun nanti kita awalnya dengan BNI dulu karena kita sudah punya payung kerja sama kemaren, nanti setelah itu kita melangkah ke BRI, Mandiri dan lainnya. Swastanya baru BCA tapi gak menutup kemungkinan bank lainnya juga bisa masuk,” ucapnya.
PSF adalah fasilitas pembiayaan atas jasa layanan kepelabuhanan yang digunakan oleh pelanggan IPC. Sedangkan IPC Smart Card adalah kartu elektronik yang digunakan sebagai kartu akses masuk gerbang Pelabuhan Tanjung Priok. IPC Smart Card juga bisa dipakai untuk transaksi jalan tol, serta beberapa transaksi lain di supermarket. Layanan PSF ini menjamin kepastian transaksi atas jasa kepelabuhanan di pelabuhan yang dikelola IPC selama 24 jam dan 7 hari seminggu, tanpa tergantung lagi pada ketersediaan uang tunai pengguna jasa.
Dengan fasilitas PSF transaksi pembayaran jasa kepelabuhanan akan lebih cepat, mudah dan lebih murah, serta bisa dipantau langsung melalui BNI direct. Jika pengguna jasa tak memiliki dana tunai, bank yang ikut dalam sistem transaksi tersebut bisa membayarkan sementara biaya jasa kepelabuhanan tersebut mirip seperti penggunaan kartu kredit bagi si pengguna jasa. Kemudian, pengguna jasa akan membayarkannya kepada bank tersebut.
Dengan adanya program baru tersebut diharapkan dapat meningkatkan pelayanan, kenyamanan dan efisiensi bagi para pelanggan IPC. Program ini merupakan bentuk dari upaya manajemen untuk menjadikan IPC berbasis digital port dan berkelas dunia.
Sasaran perdana program PSF adalah Perusahaan Keagenan Kapal dan Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Saat ini terdapat sekitar 12.000 kendaraan yang keluar masuk gerbang pelabuhan Tanjung Priok setiap harinya, mulai dari truk hingga kendaraan roda dua. IPC Smart Card dengan fitur BNI TapCash di dalamnya, diklaim dapat mengurangi antrian di gerbang masuk karena transaksinya dilakukan secara elektronik/otomatis. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More