Setahun Meluncur, Transaksi Bursa Karbon Indonesia Tembus Rp37 Miliar

Jakarta – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, volume transaksi perdagangan Bursa Karbon Indonesia atau IDX Carbon menembus 613.894 ton karbon ekuivalen (tCO2e6) per 26 September 2024 atau satu tahun setelah diluncurkan.

“Sebanyak 613.894 ton karbon yang sudah diperdagangkan dengan nilai transaksi lebih dari Rp37 miliar,” kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman dalam Peringatan Satu Tahun Berdirinya Bursa Karbon Indonesia, di gedung BEI, Jakarta, 3 Oktober 2024.

Adapun untuk pengguna jasa bursa karbon menunjukan tren peningkatan, dari 16 pengguna menjadi 81 pengguna jasa yang mendapat izin, dengan 3.974 pendaftar tercatat di Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN PPI).

Baca juga : Ungguli Malaysia dan Jepang, Transaksi Bursa Karbon RI Tembus 613.740 Ton

Pihaknya optimis perdagangan Bursa Karbon Indonesia akan semakin menggeliat di tengah persaingan perdagangan di banyak negara. 

“Akumulasi transaksi Bursa Karbon Indonesia masih lebih tinggi dari Bursa Karbon Malaysia dan Bursa Karbon Jepang,” jelasnya. Diketahui, Bursa Malaysia 190.351 tCO2e dan Bursa Jepang 502.811 tCO2e.

Ia menjelaskan, volume transaksi perdagangan Bursa Karbon Indonesia 613.894 ton karbon ekuivalen (tCO2e6) berasal dari tiga proyek sektor energi dengan jumlah SPE-GRK 1.3 juta tCo2e.

Sebelumnya, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Jeffrey Hendrik mengatakan, DXCarbon saat ini terus melakukan pengembangan pasar karbon. 

Baca juga : Setahun Meluncur, OJK Bakal Perkuat Regulasi Pengawasan Bursa Karbon

Salah satunya adalah melalui serangkaian diskusi, dan sosialisasi, sampai dengan saat ini IDXCarbon telah melakukan 185 kali sosialisasi offline maupun online.

“Mendapatkan fatwa kesesuaian syariah dari DSN-MUI, melakukan integrasi sistem dengan kementerian ESDM untuk dapat memperdagangkan PTBAE-PU dalam waktu dekat, memperpanjang insentif untuk pendaftaran sebagai pengguna jasa yang dibebaskan biaya pendaftarannya sampai dengan September 2025,” imbuhnya.

Tidak hanya itu, BEI juga terus mendorong dekarbonisasi untuk perusahaan tercatat, antara lain dengan melakukan sosialisasi berkala, IDX Net Zero Incubator saat ini sudah masuk ke modul tiga, yang diikuti sebanyak 110 perusahaan tercatat dengan tujuan meningkatkan awareness dan mengajarkan cara menghitung emisi karbon, termasuk menyediakan tools untuk membantu perhitungan. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

2 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

16 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

22 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

23 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

24 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

1 day ago