Ekonomi dan Bisnis

Setahun Kirim Buku Gratis, Pos Indonesia Tanggung Biaya Rp8,88 Miliar

Jakarta – Program free cargo literacy (FCL) berupa pengiriman buku gratis lewat PT Pos Indonesia (Persero) genap berusia satu tahun tanggal 17 Mei 2018. Sebanyak 25.580 koli buku sudah didistribusikan ke seluruh penjuru Indonesia. Total biaya pengiriman yang ditanggung PT Pos Indonesia sampai April 2018 lalu sebesar Rp8.88 miliar.

Direktur Hubungan Strategisdan Kelembagaan PT Pos Indonesia Noer Fajrieansyah menerangkan, pihaknya mendukung program dan komitmen pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Meski nantinya biaya distribusi akan diambil alih pemerintah, PT Pos Indonesia berharap masih diijinkan melakukan pendistribusian gratis hingga akhir tahun 2018.

“Ini menjadi bagian dari komitmen kami juga. Setahun berjalan, total lebih dari 1 juta buku sudah didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Sebaran paling banyak ke provinsi NTT dan Papua. Sementara donasi paling banyak berasal dari wilayah Jakarta,” imbuhnya dalam Peringatan Hari Buku Nasional dan Perayaan Satu Tahun Program DOnasi Buku Untuk Masyarakat melalui PT Pos Indonesia di Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Kamis 17 Mei 2018.

Baca juga: Kioson Gandeng Pos Indonesia Luncurkan Kios-Pos

Sementara Direktur Keuangan PT Pos Indonesia Eddi Santosa mengungkap, biaya distribusi tersebut bisa diambil dari pos biaya promosi atau marketing. Kepercayaan pemerintah menyerahkan program tersebut ke PT Pos Indonesia harus dibayar dengan komitmen dan tanggung jawab terhadap masyarakat.

“Sebagai BUMN, PT Pos Indonesia tentu nggak boleh manja. Saya rasa soal biaya tidak ada masalah,” ujarnya.
Kinerja PT Pos Indonesia, lanjut Eddi, pada Q1 2018 tumbuh positif. Pendapatan selama 3 bulan pertama 2018 tercatat Rp1,2 triliun. Meski belum ada angka pasti, Eddi memperkirakan laba di awal 2018 ini di atas Rp100 miliar.
Di 2018, perseroan mencanangkan target penjualan Rp6,2 triliun atau naik sekitar 20% dari realisasi tahun 2017 Rp4,5 triliun. EBITDA atau pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi ditargetkan Rp460 miliar.

“Kami optimis bisa mencapai target. Berbagai langkah efisiensi maupun penguatan kami lakukan. Bisnis kami perkuat, termasuk hubungan ke government karena pemerintah sendiri masih menjadi market penting bagi PT Pos Indonesia. Kami juga memperkuat dan berinvestasi di bidang IT. Anak usaha juga kami perkuat agar bisa ekspansi,” tutur Eddi. (Ari A)

Risca Vilana

Recent Posts

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

25 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

19 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

22 hours ago