Categories: Keuangan

Sequis Besarkan Penjualan Produk Tradisional

Kondisi pasar modal yang lesu membuat beberapa perusahaan mengubah strategi penjualannya. Salah satunya adalah sequislife yang akan mengurangi penjualan produk investasi untuk membesarkan penjualan produk tradisional. Indra Haryono.

Jakarta – PT Asuransi Jiwa Sequsilife berencana untuk membesarkan kontribusi dari penjualan produk tradisional sepanjang tahun ini. Menurut direksi perusahaan, hal ini dilakukan untuk memaksimalkan pendapatan perusahaan dan mengurangi beban operasional yang ditanggung perusahaan.

President Director & CEO Sequislife, Tatang Widjaja mengatakan, porsi produk tradisional akan ditingkatkan menjadi 40% dari total pendapatan premi sepanjang tahun ini. Sebelumnya, porsi produk tradisional hanya sekitar 25% dari total pendapatan premi.

“Kalau kami masih terus mengandalkan penjualan produk investasi seperti unitlinked, kami bisa mati. Kondisi pasar modal sedang turun terus. Jadi, kami harus mengubah strategi penjualan kami dengan membesarkan produk tradisional,” jelasnya ketika ditemui setelah peluncuran produk baru, berobat cashless di Malaysia, kemarin (11/8).

Tatang melanjutkan, sampai akhir tahun ini, Sequislife menargetkan pendapatan premi sebesar Rp2,9 triliun, meningkat sekitar 10-15% dari pencapaian tahun sebelumnya. Menurutnya, peningkatan ini tidak bisa sebesar tahun-tahun sebelumnya karena kondisi ekonomi di Indonesia yang sedang tidak begitu bagus.

Dia melanjutkan, pertumbuhan yang terjadi di industri asuransi hanya bisa 2 atau 3 kali lipat dari pertumbuhan PDB (Pendapatan Domestik Bruto). Jika pertumbuhan PDB hanya sekitar 4-5% sepanjang tahun ini, maka pertumbuhan di industri asuransi juga akan mengikuti.

“Untuk meningkatkan penjualan tadi, kami akan menambah jumlah agen kami dari 13 ribu agen menjadi 14 ribu agen sampai akhir tahun ini. Agen ini yang akan membesarkan pendapatan premi dari produk tradisional yang berasal dari nasabah individu. Untuk bancassurance, kami masih fokus terhadap bank yang sudah bekerjasama saja. Sampai saat ini sudah ada 5 perbankan dan belum berencana ada penambahan sampai akhir tahun nanti,” pungkasnya.

Apriyani

Recent Posts

Bergerak Fluktuatif, IHSG Sesi I Ditutup Naik 0,26 Persen

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Jumat, 20… Read More

8 mins ago

Indomie Ditarik dari Australia, Indofood Blak-Blakan Ungkap Penyebabnya

Jakarta - PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk akhirnya buka suara ihwal penarikan varian rasa Indomie… Read More

12 mins ago

MA Tolak Kasasi Sritex, Airlangga: Tetap Berproduksi

Jakarta – Mahkamah Agung (MA) resmi menolak permohonan kasasi PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex… Read More

2 hours ago

Dolar AS Menguat, Rupiah Diperkirakan Anjlok Capai Rp16.400

Jakarta – Rupiah diproyeksi melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus menguat setelah data Produk… Read More

2 hours ago

KPK Klarifikasi soal 2 Tersangka Kasus CSR BI: Belum Ada Penetapan

Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meralat pernyataan sebelumnya terkait dugaan korupsi dana tanggung jawab… Read More

3 hours ago

IHSG Berbalik Dibuka Hijau ke Level 6.995

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibuka naik 0,27 persen ke level 6.995,73… Read More

3 hours ago