Jakarta – PT PP Presisi Tbk (PPRE) beserta anak perusahaannya PT Lancarjaya Mandiri Abadi (PT LMA) telah berhasil meraih sejumlah kontrak baru di sepanjang 2022 dengan nilai total mencapai Rp5,24 triliun.
Dari nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh PPRE yang telah berkontribusi menyumbangkan nilai pemasaran sejumlah Rp3,66 triliun atau sebesar 70% dari total keseluruhan kontrak baru dan sisanya diperoleh dari PT LMA.
Direktur Utama PPRE, Rully Noviandar, mengatakan bahwa, tahun 2022 kemarin merupakan salah satu tahun gemilang bagi PPRE setelah melalui masa sulit akibat pandemi Covid-19, sehingga perolehan kontrak tersebut telah mendekati target perusahaan pada RKAP 2022.
“Tahun 2023 ini, kami yakin bahwa PT PP Presisi Tbk dapat menggaet lebih banyak lagi proyek-proyek mining maupun sipil untuk mewujudkan mimpi Indonesia dengan infrastruktur yang lengkap,” ucap Rully dikutip di Jakarta, 24 Januari 2023.
Secara rinci, terdapat lima lini bisnis PPRE yang menyumbang nilai kontrak baru tersebut, dimana sektor jasa pertambangan menyumbang lebih dari 55% atau sejumlah Rp2,9 triliun yang diperoleh dari lini bisnis mining service.
“Selanjutnya, lini bisnis civil work memberikan sumbangan perolehan kontrak sebesar Rp2,138 triliun atau sebesar 40,7% atas total perolehan kontrak. Penambahan pekerjaan baru ini melingkupi pekerjaan aspal Sirkuit Mandalika, peningkatan jalan Empu Nala Mojokerto, pembangunan struktur Kereta Api jalur Sumatera Utara – Binjai hingga pembangunan IKN,” imbuhnya.
Lalu, dari lini bisnis pekerjaan struktur telah menyumbang sebesar 2,5% yang berasal dari beberapa pembangunan gedung baru dan lini bisnis persewaan alat berat serta produksi beton jadi (readymix) juga turut menyumbangkan perolehan kontrak baru selama tahun 2022.
Adapun, total penambahan kontrak baru tersebut mayoritas berasal dari pemberi kerja eksternal atau di luar dari PP Group, dengan nilai total pemasaran sebesar Rp4,485 triliun atau sebesar 92,5% berasal dari luar PP Group.
Selain itu, PPRE di tahun 2022 juga telah menerbitkan obligasi tahap I dengan nilai sebesar Rp201 miliar yang digunakan untuk membiayai kredit investasi serta kredit modal kerja perusahaan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More
Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More
Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut tren pertumbuhan UMKM cenderung melambat, sejalan dengan risiko kredit UMKM… Read More