Jakarta – Tahun 2019 merupakan tahun yang penuh tantangan, khususnya di industri pasar modal. Banyak perusahaan atau emiten mengalami penurunan harga dan tidak sedikit pula bergerak stagnan.
Hal tersebut terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang ditutup di level 6.299 di akhir 2018, Dimana kondisi ini sekaligus mengkonfirmasi bahwa sepanjang 2019 IHSG hanya menguat sebesar 1,7% (ytd).
Namun, tidak semua perusahaan memiliki kinerja saham negatif sepanjang 2019, khususnya di sektor keuangan seperti saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance).
Saham berkode TUGU, sepanjang 2019 tercatat berhasil naik 3,60% dari Rp3.330 di awal tahun, menjadi Rp3.450.
Berdasarkan data statistik bursa, posisi tertingi harga saham TUGU, sepanjang tahun 2019 di Rp3.510 atau tepatnya pada tanggal 20 September 2019.
Sekedar informasi, hingga kuartal III 2019, emiten Anak BUMN PT Pertamina (Persero) ini meraih laba bersih konsolidasian setelah hak minoritas sebesar Rp285,90 miliar atau naik 174% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp104,23 miliar.
Kenaikan laba bersih itu ditopang oleh pendapatan premi bruto konsolidasian yang meningkat 45% menjadi Rp4,94 triliun dari Rp3,41 trilyun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Dengan keberhasilan TUGU dalam menjaga kinerjanya tetap positif, menjadi sinyal kuat saham TUGU kedepan berpotensi positif. (*)
Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More
Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More