News Update

Sepak Terjang Masyita Crystallin yang Diangkat Jadi Dirjen Baru Kemenkeu

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati resmi menunjuk Masyita Crystallin sebagai Direktorat Jenderal (Dirjen) Stabilitas dan Pengembangan Sektor Keuangan di Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada Jumat, 23 Mei 2025.

Masyita bukan sosok baru di lingkungan Kemenkeu, karena pernah bertugas sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan untuk perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi pada 2020-2024.

Melihat blog probadinya masyita-crystallin.com, Masyita mengawali karier sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Dia juga menjadi bagian dari tim nasional peningkatan ekspor dan investasi yang di bawahi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Baca juga: Letjen Djaka Jadi Dirjen Bea Cukai, Ini Penjelasan Status Purnawirawan TNI-nya

Selain itu, Masyita juga mempunyai pengalaman panjang di bidang ekonomi. Masyita pernah menjadi ekomom makro dalam Tim Manajemen Makro-Fiskal di Bank Dunia.

Kemudian, dia tercatat menjadi Kepala Ekonom di Bank DBS Indonesia dan Tenaga Ahli Kebijakan Makroekonomi untuk Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves). 

Tak hanya di dalam negeri, kiprahnya di dunia internasional pun patut diancungi jempol. Dia pernah bergabung World Bank sebagai Ekonom Makro dalam Tim Manajemen Makro-Fiskal. Perannya sangat penting dalam memberikan analisis dan kebijakan untuk Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu.

Sebagai bagian dari ekosistem bisnis dan lingkungan, Masyita juga aktif sebagai anggota Dewan Pengurus World Resource Institute (WRI) Indonesia dan Dewan Pakar Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO).

Baca juga: Titah Sri Mulyani ke Dirjen Pajak Baru Bimo Wijayanto: Perbaiki Sistem Coretax

Di tingkat perusahaan, dia menjadi Komisaris di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau Indonesia Financial Group (IFG). Dia juga pernah menjabat sebagai Juru Bicara sekaligus Sekretaris Dewan Pengawas di Indonesia Investment Authority (INA).

Mengenai pendidikan, perempuan kelahiran 13 Juli 1981 ini mendapatkan gelar sarjananya dari FEB UI. Kemudian, menyandang gelar master (S2) dari Australian National University dan meraih gelar doktor (S3) di bidang ekonomi dari Claremont Graduate University, Amerika Serikat. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

1 hour ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

1 hour ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

4 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

5 hours ago