Jakarta–Nilai tukar rupiah yang konsisten bergerak stabil hingga penutupan perdagangan kemarin, dikhawatirkan akan mulai tertekan oleh dolar Amerika Serikat (AS) seiring dengan sentimen positif yang menghampiri mata uang AS itu.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta dalam risetnya, di Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017 mengatakan, pertambahan tenaga kerja AS yang mengalami kenaikan telah mendorong penguatan dolar AS serta yield US Treasury hingga dini hari tadi.
“Rupiah yang konsisten stabil bisa mulai tertekan dolar yang kuat,” ujar Rangga.
Menurutnya, mayoritas kurs di Asia mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada penutupan perdagangan kemarin. Namun demikian, nilai tukar rupiah masih mampu bergerak dan ditutup stabil disertai dengan SUN yang terus menurun yieldnya.
Meski demikian, lanjut dia, dengan adanya pengumuman Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2017 sebesar 117,1, atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, diharapkan mampu menopang kepercayaan pelaku pasar sehingga akan memberikan sentimen positif.
“Kondisi ini juga memberikan harapan pertumbuhan yang lebih cepat di kuartal I 2017 walaupun akan ada dampak negatif dari terhentinya ekspor Freeport,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More