Saat ini, lanjut dia, fokus pelaku pasar telah beralih ke FOMC meeting yang akan diumumkan pada Kamis minggu ini, meskipun sejauh ini kondisi di pasar global telah mengantisipasi kenaikan Fed Fund rate target +25bps jauh-jauh hari.
“Tendensi the Fed mengenai prospek 2017 juga akan memengaruhi pergerakan pasar,” ucap Rangga.
Kendati demikian, realisasi tax amnesty periode II yang masih di bawah harapan diperkirakan menjadi sumber sentimen negatif menjelang tutup tahun. “Karena ini akan meminta defisit fiskal yang lebih lebar dan diperkirakan mendekati 3% terhadap PDB,” tutupnya. (*)
(Baca juga: Aksi Spekulan Ikut Pengaruhi Penguatan Rupiah)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Direktur Pemberdayaan dan Layanan UPZ CSR BAZNAS RI Eka Budhi Sulistyo (kanan) dan Seketaris Perusahaan… Read More
Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Hery Gunardi tengah membrikan sambutan saat Musyawarah… Read More
Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Haryanto T. Budiman memberikan sambutan saat peluncuran program… Read More
Jakarta - Perusahaan pembiayaan PT Home Credit Indonesia (Home Credit) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan… Read More
Jakarta - Hilirisasi nikel di Pulau Obi, Maluku Utara membuat ekonomi desa sekitar tumbuh dua… Read More
Jakarta - Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi mendukung langkah Induk Koperasi Unit Desa (Inkud)… Read More