Jakarta–Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (4/3) diperkirakan akan melanjutkan tren aspresiasi yang didorong oleh sentimen eksternal dan domestik.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, faktor global yang mendorong penguatan Rupiah adalah kenaikan harga minyak serta pelemahan dollar index, sehingga menjaga sentimen positif..
Sementara di sisi domestik, kata dia, ekspektasi inflasi yang turun menyusul rencana Pertamina untuk memangkas harga Premium di April mendatang, dalam jangka panjang akan mendukung penguatan Rupiah lebih lanjut.
“Rupiah masih bisa menguat, cadangan devisa ditunggu. Cadangan devisa ditunggu, kemungkinan bisa turun tipis,” ujar Rangga dalam risetnya di Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016.
Menurutnya, sentimen-sentimen positif tersebut juga telah berdampak pada pergerakan Rupiah Kamis sore (3/3). Rupiah masih melanjutkan penguatannya hingga Kamis sore sejalan dengan pelemahan Dolar di Asia.
“Penguatan tersebut sejalan dengan penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta Surat Utang Negara (SUN),” tutup Rangga. (*) Rezkiana Nisaputra
Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More
Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More
Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More
Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More