Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (3/5) diperkirakan masih berlanjut di jalur apresiasi yang didorong oleh sentimen positif baik dari domestik maupun global.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengungkapkan, dari sisi domestik, sentimen positif muncul setelah adanya pengumuman laju inflasi pada April 2016 secara tahunan yang turun ke 3,6% (year on year/yoy).
“Rupiah menguat setelah sempat melemah di pembukaan Senin pagi menyusul inflasi yang diumumkan turun ke 3,6% yoy tidak hanya jauh di bawah angka Maret 2016 tetapi juga di bawah ekspektasi BI,” ujar Rangga dalam risetnya di Jakarta, Selasa, 3 Mei 2016.
Selain itu, indeks manufaktur yang kembali naik menjauhi batas 50 juga memberikan sentimen positif terhadap laju rupiah, terlebih menjelang pengumuman pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2016 yang akan diumumkan pekan depan.
“Pada kuartal I 2016 pertumbuhan ekonomi akan diumumkan Senin mendatang, diperkirakan masih di kisaran 5% yoy,” tukasnya.
Sentimen positif mulai mendukung penguatan rupiah ditambah dolar index yang semakin anjlok di pasar global. Akan tetapi perlu diwaspadai harga minyak yang turun tajam yang biasanya juga berdampak pada penguatan dolar AS. (*)
Editor : Apriyani K
Jakarta – Sejumlah komunitas otomotif mengapresiasi kinerja Satgas Nataru Pertamina dalam menjaga ketersedian pasokan bahan… Read More
Jakarta - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus mendorong ekspor gula aren Indonesia yang semakin… Read More
Jakarta - Karcher Indonesia menghadirkan solusi kebersihan rumah tangga dalam ajang Big Bang Festival 2024,… Read More
Jakarta - Bank Mandiri terus berkomitmen untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat sesuai program yang dicanangkan… Read More
Jakarta – Pemerintah menetapkan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp300 triliun untuk 2025. Hal ini ditetapkan dengan… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus Komisaris PT PLN (Persero), Aminuddin… Read More