Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini (8/1) diprediksi lanjutkan penguatannya, setelah pada akhir pekan kemarin rupiah mampu ditutup menguat yang didorong oleh beberapa faktor domestik dan global.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 8 Januari 2018. Menurutnya, laju rupiah pada hari ini kemungkinan akan bergerak pada rentang Rp13,400 – Rp13,450 per US$.
“Rupiah diprediksi menguat. Kembalinya asing ke pasar obligasi dan saham Indonesia diikuti dengan menguatnya data ekonomi Indonesia telah memberi sentimen positif,” ujarnya.
Sementara dari sisi global, jelas dia, sejumlah negara berkembang seperti cadangan devisa China yang meningkat diprediksi dapat memberikan sentimen positif bagi rupiah. Cadangan devisa China di Desember tercatat naik selama 11 bulan berturut-turut menjadi US$3,14 triliun pada Desember 2017.
Rupiah berhasil menguat tajam pada pekan pertama 2018. Jumat (5/1) akhir pekan lalu, di pasar spot, nilai tukar rupiah berhasil naik 0,04 persen menjadi Rp13.416 per dolar Amerika Serikat. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukan kenaikan 0,51 persen ke level Rp 13.405 per dolar AS. (*)
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More