Jakarta — Pergerakan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan menunjukan penguatannya, hal tersebut seiring dengan rilis data ketenagakerjaan AS yang masih tumbuh walau melambat.
Hal tersebut seperti disampaikan
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara ketika dihubungi oleh Infobank. Menurutnya, kabar tersebut masih menunjukan optimisme di tengah melambatnya ekonomi.
“Salah satu faktornya karena data ketenagakerjaan AS masih menunjukkan adanya optimisme ditengah isu resesi,” kata Bhima di Jakarta, Senin, 9 September 2019
Sebagai informasi bila mengutip Reuters pada Jumat (6/9) malam, Departemen Tenaga Kerja AS merilis jumlah pekerjaan pertumbuhan pekerjaan di AS pada Agustus. Di mana tercatat data non-farm payroll AS yang dirilis Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan ada tambahan 130.000 pekerjaan sepanjang Agustus.
Tak hanya itu, perundingan perang dagang antara AS dan Tiongkok yang diperkirakan akan berlangsung pada bulan Oktober juga memberikan sentimen positif terhadap nilai tukar.
“Stimulus pemerintah China juga diharapkan bisa menjadi bantalan disaat trade war belum ada tanda tanda berakhir,” tambah Bhima.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (9/9) Kurs Rupiah berada di level Rp14.091/US$ posisi tersebut menguat dibandingkan penutupan perdagangan Jumat kemarin (6/9) yang masih berada di level Rp14.101/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (9/9) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.092/US$ menguat dari posisi Rp14.140/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (6/9). (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (24/12) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More
Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 24 September… Read More
Jakarta – Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (24/12)… Read More
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More