News Update

Sentimen Global Dorong Penguatan IHSG

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa pekan terakhir mengalami penguatan, hingga kembali menembus level pisikologis di atas 6.000.

Berdasarkan catatan stastistik, hingga Rabu, 21 November 2018, IHSG baru mengalami pelemahan sebanyak 3 kali sejak awal November 2018.

Terakhir, IHSG tercatat melemah pada perdagangan awal pekan kemarin, dimana IHSG ditutup turun tipis, 7.05 poin ke level 6.005,29.

Analis AAEI, Reza Priyambada mengatakan, perkembangan perang dagang masih menjadi perhatian pelaku pasar, namun tidak menghalangi kenaikan bursa saham Asia. Adanya rilis data kenaikan ekspor Jepang YoY juga turut memberikan sentimen positif.

“Pembahasan perang dagang AS dan Tiongkok dalam Asia Pacific Economic Cooperation Summit di Papua Nugini dinilai dapat memberikan solusi atas perkembangan perang dagang yang masih berlangsung hingga saat ini,” kata Reza, di Jakarta, Rabu, 21 November 2018.

Bahkan lanjut Reza masalah teraebut kabarnya akan dilanjutkan dalam pertemuan G-20 Summit yang akan mempertemukan kedua petinggi negara.

Sementara pelemahan bursa saham Asia sempat terjadi seiring dengan berita negatif penahanan petinggi Nissanha yang berimbas pada pelemahan sejumlah saham otomotif Jepang dan juga saham-saham lainnya. Tidak hanya itu, pelemahan saham-saham teknologi AS sebelumnya juga turut menambah sentimen negatif.

Disisi lain, pergerakan bursa saham Eropa di awal pekan bergerak negatif seiring aksi menahan diri dalam menyikapi sentimen Brexit.

Pelaku pasar masih bereaksi negatif menyusul sentimen mundurnya sejumlah pejabat dalam kabinet PM Theresia May di saat perundingan Brexit masih berlangsung.

“Pada hari berikutnya, laju bursa saham Eropa masih melanjutkan pergerakan negatif seiring masih adanya sentimen dari Brexit. Pasar menilai adanya ketidakpastian dalam perkembangan Brexit sehingga cenderung kembali melakukan aksi jualnya,” jelasnya.

Berbicara bursa AS, pelemahan terjadi seiring penurunan saham-saham teknologi yang dimotori saham Apple dan Facebook. Penurunan saham Apple sejalan dengan adanya rilis The Wall Street Journal terkait pemangkasan produksi iPhone.

Begitupun dengan saham Facebook yang turun dimana masih adanya sentimen kebocoran data terkait Pemilu Presiden AS di 2016 yang pada akhirnya membuat Donal J. Trump terpilih menjadi Presiden AS.

Pelemahan saham-saham teknologi juga disebabkan laporan Financial Times terkait banyak bukti pelanggaran antimonopoli oleh Samsung, SK Hynix dan Micron Technology.

Laporan itu kata Reza menyebutkan bahwa Cina akan memperdalam penyelidikannya ke tiga perusahaan, yang merupakan produsen chip memori terbesar di dunia.

“Pergerakan bursa saham AS di hari kedua pekan ini kembali melemah. Masih melemahnya saham-saham teknologi menjadi pemicu penurunan. Di sisi lain, adanya rilis kinerja sejumlah emiten yang dinilai di bawah ekspektasi turut memberikan sentimen negatif,” tutupnya. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Reksa Dana PNM Indeks Infobank15: Solusi Investasi di Tengah Momentum Penurunan Suku Bunga

Jakarta - Sektor perbankan Indonesia terus menunjukkan performa yang gemilang, didukung oleh fundamental yang kuat,… Read More

10 mins ago

Harga Emas Antam Meroket Rp15.000, Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta - Harga emas batangan bersertifikat Antam keluaran Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)… Read More

26 mins ago

IHSG Dibuka Naik 0,18 Persen ke Level 7.146

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Selasa, 19 November 2024, pukul 9:00 WIB, Indeks… Read More

38 mins ago

IHSG Berpotensi Sideways, Investor Tunggu Keputusan Suku Bunga BI

Jakarta - BNI Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini (19/11)… Read More

44 mins ago

Siap Mengawasi Aset Kripto pada 2025, OJK Antisipasi Money Laundering

Jakarta - Otorit Jasa Keuangan (OJK) bersiap-siap menerima limpahan pengawasan aset kripto mulai Januari 2025.… Read More

2 hours ago

Modal Ventura Optimistis Kenaikan PPN Tak Guncang Portofolio, Ini Alasannya

Jakarta – Sejumlah perusahaan modal ventura merespons rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen… Read More

10 hours ago