Jakarta–Tertekannya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, akibat sentimen negatif dari pasar global (keluarnya Inggris dari Uni Eropa/Brexit) diperkirakan hanya berdampak sesaat.
Menurut Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, sentimen negatif yang berdampak pada laju Rupiah, kini terfokus lagi pada faktor penurunan harga komoditas yang berpeluang akan menekan pergerakan mata uang RI ini.
“Efek tidak langsung dari penurunan harga komoditas berpeluang menekan Rupiah,” ujar Rangga, dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 28 Juni 2016.
Selain itu, sentimen pelaku pasar pada pergerakan Rupiah juga mulai beralih ke pengesahan tax amnesty (pengampunan pajak) serta APBN-P 2016 yang idealnya akan dilakukan pada Selasa esok (28/6).
“Sentimen positif kesepakatan tersebut berpeluang mengembalikan risk appetite terhadap aset berdenominasi Rupiah yang lebih dini pasca shock yang bersumber dari Brexit,” tutup Rangga. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More