Teknologi

Senasib dengan iPhone 16, Ini Alasan Google Pixel Dilarang Dijual di Indonesia

Jakarta – Google Pixel, smartphone besutan Alphabet, mengalami nasib serupa dengan iPhone 16 yang dilarang masuk pasar Indonesia sejak pekan lalu. Kebijakan ini terkait aturan pemerintah yang mewajibkan smartphone yang dijual di Indonesia memiliki kandungan komponen lokal minimal 40 persen.

Keputusan ini diumumkan secara resmi oleh Kementerian Perindustrian Indonesia. Aturan tersebut bertujuan untuk mendorong penggunaan produk dalam negeri, yang diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan investasi lokal.

“Aturan ini kami dorong agar ada keadilan bagi seluruh investor di Indonesia,” ujar Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, dinukil Reuters, Selasa, 5 November 2024.

“Produk Google belum mengikuti skema yang kami tetapkan, sehingga tidak bisa dijual di sini,” tambahnya.

Baca juga : Gegara Ini, iPhone 16 Series Terancam Gagal Rilis di RI

Febri menjelaskan bahwa Google belum mematuhi syarat kandungan lokal yang diwajibkan pemerintah, sehingga produk Pixel tidak bisa didistribusikan secara resmi di Tanah Air.

Meski demikian, konsumen Indonesia masih dapat membeli Google Pixel melalui jalur impor, dengan harus membayar pajak lebih tinggi.

Menanggapi kebijakan ini, Google menyatakan bahwa distribusi ponsel Pixel memang belum tersedia di Indonesia.

Pihak berwenang juga akan memantau peredaran produk ilegal dan mempertimbangkan opsi untuk menonaktifkan perangkat yang diperoleh secara ilegal di dalam negeri.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi RI Masih Jawa Sentris di Kuartal III 2024, Segini Kontribusinya

Sebelumnya, iPhone 16 juga gagal meluncur di Indonesia pada akhir 2024 karena tidak memenuhi persyaratan kandungan lokal.

Dalam kunjungannya ke Indonesia pada Arpil lalu, CEO Apple, Tim Cook bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang berharap raksasa teknologi itu dapat meningkatkan kandungan lokalnya dengan berkerja sama dengan perusahaan dalam negeri.

Meski Apple belum memiliki fasilitas manufaktur di Indonesia, sejak 2018 Apple telah mendirikan akademi pengembang aplikasi di Indonesia dengan total investasi sebesar Rp1,6 triliun. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Sssttt…! Ini Rahasia Bank Jago Bisa Raih Cuan di Tengah Badai Pasar

Jakarta – PT Bank Jago Tbk (ARTO) mencatat kinerja cemerlang di tiga bulan pertama 2025,… Read More

1 hour ago

IHSG Terkoreksi, Hasil Investasi Asuransi Turun Jadi Rp14,80 Triliun di Februari 2025

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan sebanyak… Read More

2 hours ago

Bank Universal BPR Gelar Universal Bonanza 2025: Undian Arisan hingga Luncurkan Green Deposit

Jakarta - Bank Universal BPR menggelar acara Pengundian Tabungan Universal Arisan ke-2, Peluncuran Green Deposit,… Read More

2 hours ago

4 Pecahan Uang Rupiah Ini Resmi Dicabut, BI Beri Batas Waktu Penukaran hingga 30 April!

Jakarta – Bank Indonesia (BI) resmi mencabut dan menarik beberapa pecahan uang rupiah yang sudah tidak berlaku. Masyarakat… Read More

3 hours ago

Soal Gangguan Sistem Bank DKI, OJK Bilang Begini

Jakarta - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Dian Ediana Rae merespons terkait… Read More

3 hours ago

CIMB Niaga Resmi Pisahkan Unit Usaha Syariahnya, Dirikan Bank Syariah Baru

Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) akhirnya mengumumkan pemisahan unit usaha syariah (UUS)… Read More

3 hours ago