Market Update

Sempat Menguat, IHSG Kembali Ditutup Terkoreksi ke Level 6.991

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini kembali ditutup terkoreksi ke zona merah pada level 6991,70 atau turun 0,07 persen dari dibuka pada level 6996,75 pada pembukaan perdagangan hari ini (5/9). 

Pilarmas Investindo Sekuritas, melihat bahwa pelemahan IHSG hari ini dipengaruhi oleh rilis data ekonomi beberapa negara yang menunjukkan pelemahan, seperti kenaikan inflasi di Korea dan PMI Indeks Australia yang masih berada di zona kontraksi.

“Selain itu, sektor properti China semakin menunjukkan keterpurukan, di mana dari 50 developer swasta terbesar di China, 34 di antaranya mengalami tunggakan pembayaran obligasi luar negeri dan 16 lainnya,” tulis manajemen dalam closing review di Jakarta, 5 September 2023.

Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham RI Hingga Agustus 2023 Menguat, Ini Pendorongnya

Berdasarkan statistik RTI Business tercatat sebanyak 286 saham terkoreksi, 236 saham menguat, dan 232 saham tetap tidak berubah.

Sebanyak 22,92 miliar saham diperdagangkan dengan 1,14 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi mencapai Rp8,62 triliun. 

Kemudian, kinerja indeks menunjukan pergerakan yang beragam, seperti IDX30 melemah 0,10 persen menjadi 503,68 dan LQ45 melemah 0,13 persen menjadi 968,67.

Sedangkan, JII menguat 0,09 persen menjadi 561,76, dan SRI-KEHATI menguat 0,21 persen menjadi 448,45.

Meski begitu, sebagian besar sektor yang mengalami penguatan, diantaranya adalah sektor transportasi menguat 2,86 persen, sektor infrastruktur menguat 0,95 persen, sektor bahan baku menguat 0,36 persen, sektor industrial menguat 0,27 persen, sektor properti menguat 0,20 persen, dan sektor kesehatan menguat 0,11 persen.

Kemudian, sektor lainnya mengalami pelemahan, di antaranya adalah sektor teknologi melemah 1,28 persen, sektor non-siklikal melemah 0,58 persen, sektor energi melemah 0,50 persen, sektor siklikal melemah 0,25 persen, dan sektor keuangan melemah 0,17 persen.

Baca juga: Mandiri Sekuritas Ramal IHSG Bisa Capai Level Segini di Akhir Tahun

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Madusari Murni Indah Tbk (MOLI), PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA), dan PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO).

Sedangkan saham top losers adalah PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Indonesia Prima Property Tbk (OMRE), dan PT ITSEC Asia Tbk (CYBR).

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Diikuti 6.470 Pelari, PLN Electric Run 2024 Ditarget Hindari Emisi Karbon hingga 14 ton CO2

Jakarta - Sebanyak 6.470 racepack telah diambil pelari yang berpartisipasi dalam PLN Electric Run 2024… Read More

5 hours ago

Segini Target OJK Buka Akses Produk dan Layanan Jasa Keuangan di BIK 2024

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membidik pencapaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024 sekitar 8,7… Read More

5 hours ago

HUT ke-26, Bank Mandiri Hadirkan Inovasi Digital Adaptif dan Solutif untuk Siap Jadi Jawara Masa Depan

Jakarta - Merayakan usia ke-26, Bank Mandiri meluncurkan berbagai fitur dan layanan digital terbaru untuk… Read More

18 hours ago

KemenKopUKM Gandeng Surveyor Indonesia Verifikasi Status Usaha Simpan Pinjam Koperasi

Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menunjuk PT Surveyor Indonesia, anggota Holding BUMN IDSurvey,… Read More

19 hours ago

Bijak Manfaatkan Produk Keuangan, Ini Pesan OJK kepada Gen Z

Balikpapan - Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica… Read More

19 hours ago

Jurus OJK Perluas Akses Keuangan yang Bertanggung Jawab dan Produktif di Balikpapan

Balikpapan – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) semakin memperluas akses keuangan masyarakat terhadap sektor jasa keuangan yang… Read More

19 hours ago