Sempat Menguat, IHSG Alami Tekanan Pagi Ini

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka positif pada pembukaan perdagangan saham awal pekan ini, Senin, 22 Juli 2019, ke level 6.463,39.

Namun penguatan itu tak bertahan lama, IHSG langsung longsor beberapa menit kemudian ke level 6.453,19, seiring aksi jual investor di berbagai sektor.

Seperti diketahui, Bursa saham Wall Street di AS mengakhiri perdagangan akhir pekan di zona merah. Para investor mendalami rilis kinerja laba emiten yang melambat selain mencermati pidato pejabat the Fed. Indeks S&P 500 turun 0,6 persen ke 2.976,61. Indeks Nasdaq turun 0,7 persen ke level 8.146,49 dan Indeks Dow Jones Industrial Average ( DJIA ) turun 0,3 persen pada level 27.154,20. Indeks saham acuan bursa Wall Street me nanggalkan penguatan setelah Iran mengatakan pihaknya telah menangkap kapal tanker minyak Inggris.

Disisi lain, market saham Eropa berakhir menguat tipis pada perdagangan akhir pekan ini. Hal ini terjadi seiring kekhawatiran atas stabilitas pemerintahan di Italia merusak optimisme sinyal baru bahwa the Fed akan menurunkan suku bunga acuan dengan segera.

Indeks DAX di bursa Jerman naik 0,26 persen ke posisi 12.260. Indeks FTSE menguat 0,21 persen ke level 7.508 dan Indeks CAC di bursa saham Paris naik tipis 0,03 persen ke posisi 5.552.

Sementara saham Asia naik signifikan pada perdagangan akhir pekan. Komentar pejabat the Fed memicu menguatnya ekspektasi bahwa bank sentral dapat melonggarkan moneter melebih perkiraan. Indeks Nikkei 225 (Jepang) tercatat naik +2,00% ke level 21.466. (close). Indeks Hang Seng (Hong Kong) +1,07% pada level 28.765. Indeks Straits Times (Singapura) +0,48% ke level 3.377.

IHSG finis pada zona positif pada akhir perdagangan hari Jumat kemarin sebesar 0,83 persen (+53 poin) ke level 6.456. IHSG bergerak menguat meski para pemodal asing lebih banyak melakukan aksi jual.

Penguatan indeks di pasar domestik seiring kenaikan bursa regional yang merespon positif kabar the Fed yang kian dekat ke arah pemangkasan suku bunga acuan.

Saham saham teraktif: SRIL, BHIT, MNCN, BPTR, POSA, BDMN, ANTM. Saham saham top gainers LQ45: TPIA, CPIN, MNCN, AKRA, GGRM, HMSP, BRPT. Sedangkan saham saham top losers LQ45: SCMA, ADRO, WIKA, ITMG, WSKT, ELSA, INDY. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Per 20 Desember 2024, IASC Blokir 5.987 Rekening dan Selamatkan Dana Rp27,1 Miliar

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More

1 hour ago

KSEI Bidik Pertumbuhan 2 Juta Investor pada 2025

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More

1 hour ago

KSEI Masih Kaji Dampak Kenaikan PPN 12 Persen ke Pasar Modal RI

Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More

3 hours ago

PPN 12 Persen QRIS Dibebankan ke Pedagang, Siap-siap Harga Barang Bakal Naik

Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

3 hours ago

IHSG Ditutup Naik 1,61 Persen, Dekati Level 7.100

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More

4 hours ago

Hingga September 2024, Pembangunan Jaya Ancol Bukukan Laba Bersih Rp100 Miliar

Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More

4 hours ago