Market Update

Sempat Cetak ATH Baru, IHSG Ditutup Menguat 1,06 Persen ke Level 8.250

Poin Penting

  • IHSG cetak rekor baru, ditutup menguat 1,04 persen ke level 8.250,93 dan sempat menyentuh All Time High di 8.272,63.
  • Mayoritas indeks dan sektor positif, dengan IDX30 naik 1,74 persen dan sektor transportasi memimpin penguatan 3,14 persen; hanya teknologi, energi, dan properti yang melemah.
  • 37,67 miliar saham berpindah tangan senilai Rp30,27 triliun; saham BUMI, DEWA, dan BRMS paling aktif diperdagangkan.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, 9 Oktober 2025 berakhir ditutup menguat ke posisi 8.250,93 atau naik 1,04 persen dari level 8.166,02 dan sempat menyentuh All Time High (ATH) baru di posisi 8.272,63.

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 229 saham terkoreksi, 433 saham menguat, dan 135 saham tetap tidak berubah. Sebanyak 37,67 miliar saham diperdagangkan dengan 3,07 juta kali frekuensi perpindahan tangan, serta total nilai transaksi tembus Rp30,27 triliun.

Lalu, seluruh indeks dalam negeri turut mengalami pergerakan yang menguat. Rinciannya, IDX30 naik 1,74 persen menjadi 418,44, LQ45 meningkat 1,95 persen menjadi 800,14, Sri-Kehati menguat 2,27 persen menjadi 364,66, dan JII naik 1,01 persen menjadi 566,56.

Baca juga: Saham Konglomerat Jadi Penopang IHSG, Begini Tanggapan Bos OJK

Tidak hanya itu, mayoritas sektor turut bergerak positif, dengan sektor transportasi menguat 3,14 persen, siklikal naik 1,63 persen, non-siklikal meningkat 1,51 persen, dan keuangan menguat 1,14 persen.

Selanjutnya, sektor kesehatan naik 0,99 persen, infrastruktur meningkat 0,95 persen, bahan baku menguat 0,43 persen, dan industrial naik 0,16 persen.

Sedangkan, sektor sisanya melemah. Ini terlihat dari sektor teknologi anjlok 3,26 persen, energi (-1,12 persen) dan properti (-0,44 persen).

Baca juga: OJK Pede IHSG Mampu Terjaga di Level 8.000 hingga Akhir 2025

Saham Top Gainers dan Top Losers

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Mora Telematika Indonesia Tbk (MORA), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA).

Sedangkan saham top losers adalah PT Multipolar Tbk (MLPL), PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), dan PT Sumber Global Energy Tbk (SGER). 

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Darma Henwa Tbk (DEWA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS). (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

12 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

18 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

19 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

20 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

21 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago