Market Update

Sempat ATH, IHSG Berbalik Melemah pada Posisi 8.241

Poin Penting

  • IHSG ditutup melemah 0,40% ke level 8.241,91 setelah sempat menyentuh rekor tertinggi intraday di 8.317,07.
  • Mayoritas sektor saham terkoreksi, terutama properti (-2,62%) dan bahan baku (-2,22%), sementara sektor industri naik 3,62%.
  • Nilai transaksi mencapai Rp19,49 triliun, dengan saham aktif seperti BUMI, BRMS, dan TOBA mendominasi perdagangan.

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 4 November 2025, ditutup berbalik ambles ke level 8.241,91 atau melemah sebanyak 0,40 persen dari level 8.275,08, setelah sempat menyentuh level tertinggi sepanjang massa (All Time High/ATH) intraday di posisi 8.317,07.

Berdasarkan statistik RTI Business, tercatat sebanyak 439 saham terkoreksi, 207 saham menguat, dan 164 saham tetap tidak berubah.

Sebanyak 28,55 miliar saham diperdagangkan dengan 2,34 juta kali frekuensi perpindahan tangan, dan total nilai transaksi tembus Rp19,49 triliun.

Baca juga: IHSG Sesi I Menguat 0,25 Persen ke 8.296, Sektor Infrastruktur-Keuangan di Zona Hijau

Kemudian, seluruh indeks dalam negeri juga ikut melemah, terlihat dari IDX30 merosot 0,57 persen menjadi 440,94, LQ45 turun 0,25 persen ke 841,84, JII melemah 0,90 persen menjadi 570,50, dan Sri-Kehati merosot 0,68 persen menjadi 383,56. 

Selain itu, hampir seluruh sektor turut ditutup merah, dengan sektor properti turun 2,62 persen, sektor bahan baku melemah 2,22 persen, sektor teknologi merosot 1,15 persen, sektor transportasi turun 0,45 persen, dan sektor siklikal melemah 0,43 persen.

Selanjutnya, sektor kesehatan dan sektor non-siklikal merosot 0,38 persen, sektor keuangan turun 0,37 persen, sektor infrastruktur melemah 0,27 persen, dan sektor energi merosot 0,21 persen.

Baca juga: IHSG Lanjutkan Penguatan, Dibuka Naik ke Posisi 8.285

Sedangkan, hanya sektor industrial yang mengalami penguatan sebanyak 3,62 persen, ditopang oleh naiknya saham PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) sebesar 2,34 persen.

Top Gainers dan Losers

Sederet saham top gainers di antaranya adalah PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).

Sedangkan saham top losers adalah PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT). 

Adapun, tiga saham teratas yang paling sering diperdagangkan, yaitu PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

11 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

12 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

13 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

13 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

23 hours ago

Muamalat DIN Dukung Momen Liburan Akhir Tahun 2025

Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More

24 hours ago