Keuangan

Semester I, Pembiayaan MTF Tumbuh 24%

Jakarta–Kendati kondisi penjualan mobil masih belum banyak meningkat sejak 2015 sampai saat ini, namun PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menunjukkan kinerja cukup positif. Hal ini tercermin pada pembiayaan MTF di Semester I-2016 yang mencapai Rp9,7 triliun.

Direktur Utama MTF Ignatius Susatyo Wijoyo merincikan, pada periode Januari-Juni 2016, pembiayaan perseroan mencapai Rp9,7 triliun, atau mengalami pertumbuhan sebesar 24% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Menurutnya, segmen pembiayaan mobil baru masih mendominasi yakni sebesar 96%.

Dia mengungkapkan, pembiayaan perseroan yang sebesar Rp9,7 triliun di Semester I ini, masih sejalan dengan proyeksi pembiayaan sampai akhir tahun yang dipatok mencapai Rp18 triliun. Sementara untuk pembiayaan mobil baru, perseroan masih fokus pada merek-merek besar seperti Toyota, Honda, Mitsubishi, Daihatsu dan Suzuki.

“Pada kuartal II tahun ini khusus pembiayaan new car tumbuh 25% dibanding periode yang sama 2015, sedangkan secara unit tumbuh 4,3%,” ujar Ignatius di Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2016.

Target pembiayaan tahun ini, yang dipatok Rp18 triliun tersebut, kata dia, juga harus dibarengi dengan risiko pembiayaan bermasalah (NPF) yang terjaga. Perseroan sendiri menargetkan NPF nya tetap di bawah 1,5% sampai akhir tahun. Sedangkan hingga Semester I-2016 ini NPF perseroan berada di level 1,28% atau masih di bawah target.

Return On Asset (ROE) kami jaga di atas 26%, dengan NPF kita yang stabil yakni 1,28% gross, dan belum termasuk biaya pencadangan. Pencadangan profisi terhadap NPF itu ada di level 160,46%,” ucap Ignatius.

Untuk meningkatkan pembiayaan di 2016 ini, perseroan tengah menyiapkan beberapa langkah yakni salah satunya dengan membuka kantor cabang baru. Di 2016 ini MTF berencana membuka kantor cabang baru di Luwuk (Sulteng) serta beberapa kantor satelite baru di Baubau (Sultra), Poso (Sulteng), Ternate (Malut), Air Molek (Riau), Pematang Siantar (Sumut), Penarik (Bengkulu).

“Lalu kita juga akan buka di Pangkalan Bun (Kalteng), Ketapang (Kalbar), Berau (Kaltim) dan Tenggarong (Kaltim) dan di tahun 2017 Perseroan akan mulai merambah jaringan baru di Indonesia Bagian Timur khususnya di Propinsi Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat untuk mendorong penetrasi market,” tutupnya. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Menilik Peluang Permata Bank Naik Kelas ke KBMI IV

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memiliki peluang ‘naik kelas’ ke Kelompok Bank… Read More

12 mins ago

Danantara Dinilai jadi Jawaban Pendongkrak Ekonomi RI Capai 8 Persen

Jakarta – Presiden Prabowo Subianto optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai level 8 persen dalam kurun waktu… Read More

49 mins ago

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

7 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

17 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

17 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

17 hours ago