Untuk mencapai target laba, BRI mulai mengoptimalkan potensi fee based income. Ria Martati
Jakarta–PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) hingga semester pertama masih mencatat pelambatan pertumbuhan kredit.
Direktur Keuangan BRI, Haru Koesmahargyo mengakui, kredit pada semester pertama baru tumbuh single digit.
“Masih rendah, belum double digit,” kata Haru Senin 13 Juli 2015.
Pasalnya, menurut Haru pelambatan pertumbuhan kredit terdampak oleh pelambatan pertumbuhan ekonomi. Selain itu, BRI juga mengerem ekspansinya untuk menjaga kualitas kredit. Dengan pertimbangan tersebut, BRI juga berencana menurunkan target kredit dari 17% menjadi 13-14% tahun ini.
Di sisi profit, untuk menjaga tercapainya target laba, BRI rajin menggali potensi fee based income antara lain dengan kerja sama pengelolaan keuangan. Dengan PT Jiwasaraya, misalnya, BRI menjalin kerjasama pembayaran payroll dan kerja sama Layanan Custody. Selain itu, BRI juga menggenjot layanan remitansi.
“Bottom line kita masih belum bisa bilang, kita usahakan tidak mengecewakan,” tutup Haru. (*)
@ria_martati
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More
Jakarta - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, mengisyaratkan rencana untuk mengakhiri konflik yang berlangsung… Read More
Jakarta – PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) mencatatkan pertumbuhan positif untuk Growth Written Premium atau GWP… Read More
Jakarta - PT PLN (Persero) memastikan keandalan pasokan listrik menjelang Natal 2024 dan Tahun Baru… Read More
Jakarta– KB Bank mulai mencetak kinerja positif dengan perbaikan kualitas aset dan ekspansi portofolio kredit… Read More
Jakarta - Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri Darmawan Junaidi menilai, Indonesia memiliki kemampuan untuk mengurangi… Read More