Keuangan

Semester I-2024, Industri Asuransi Umum Catat Premi Rp53,54 Triliun

Jakarta – Industri asuransi umum di Indonesia mencatat pertumbuhan yang cukup positif di semester I-2024. Data dari Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat, premi industri asuransi umum mencapai Rp53,54 triliun.

Angka tersebut tumbuh 24,99 persen secara year on year (yoy) di periode yang sama pada tahun sebelumnya. Premi yang diperoleh industri asuransi umum mencapai 18,98 persen dari total premi industri asuransi secara keseluruhan.

“Premi ini diwakili oleh premi langsung dan tidak langsung. Premi ini juga mewakili dari premi asuransi kredit dengan periode lebih dari 1 tahun,” terang Trinita Situmeang, Wakil Ketua AAUI Bidang Statistik dan Riset, Senin, 30 September 2024.

Baca juga: Gandeng MA, LPS Perkuat Perlindungan Dana Masyarakat di Perbankan dan Asuransi

Di saat bersamaan, klaim asuransi umum juga meningkat 16,15 persen menjadi Rp23,47 triliun. Dengan demikian, rasio kecukupan premi terhadap pembayaran klaim masih tercatat berada di angka 254 persen.

Sementara, aset asuransi umum di semester I lalu berada di angka Rp236,34 triliun, tumbuh 16,73 persen. Dan, total investasi yang diperoleh industri ini tumbuh 19,49 persen menjadi Rp115,97 triliun.

“Angka ini mencerminkan perusahaan asuransi umum masih cukup disiplin untuk menjalankan porsi dan alokasi investasi sesuai dengan aturan yang kita aplikasikan di dalam operasional ataupun kebijakan investasi,” jelas Trinita.

Baca juga: OJK Pede Industri Asuransi Umum dan Jiwa Bakal Moncer di Era Prabowo

Surat Berharga Negara (SBN) menjadi instrumen investasi yang paling banyak digunakan oleh industri asuransi umum, yakni sebesar 33,6 persen. Disusul dengan deposito dengan angka 20,8 persen, reksa dana sebesar 19,8 persen, hingga beragam instrumen lainnya.

Sayangnya, AAUI mencatat kontraksi laba yang cukup signifikan di periode ini, sebesar 23,67 persen menjadi Rp3,56 triliun. Ini berdampak terhadap sejumlah rasio keuangan di industri yang tercatat negatif.

Terlihat dari persentase return of asset (RoA) dan Return of Equity (RoE) yang menyentuh angka -1,50 persen dan -4,41 persen. Return of Invest (RoI), industri ini mengalami kenaikan sebesar 60 basis poin (bps) menjadi 3,17 persen. (*) Mohammad Adrianto Sukarso

Yulian Saputra

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

35 mins ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 hour ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 hour ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

3 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

3 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

6 hours ago