Infrastruktur; Fokus pembiayaan APBN. (Foto: Erman)
Jakarta – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) optimis pendapatan tahun depan akan tumbuh sebesar 5-6% dibandingkan dengan perolehan di akhir tahun ini.
Direktur Utama Semen Indonesia, Suparni mengatakan, kenaikan tersebut akan didorong dengan kenaikan volume produksi perseroan yang diperkirakan naik sebesar 5% di tahun 2016.
“Tahun depan volume naik ke angka 5%, tahun ini pada kisaran 28,6 juta ton jadi kita akan naikan hampir ke angka 30 juta ton. Jadi bisa dihitung pendapatan akan naik pada kisaran itu atau 5-6%. Karena biaya ada sedikit naik. Kalau laba liat nanti saja,” kata Suparni di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.
Selain itu, Suparni mengungkapkan bahwa peningkatan pendapatan perseroan pada tahun 2016 juga sejalan dengan proyek-proyek infrastruktur yang mulai berjalan sejak Agustus 2015.
“Strategi kita maksimalisasi produksi karena kapasitas sudah full semua. Kita juga efisiensi tahun depan bahan bakar juga tidak naik, listrik juga akan turun, ini baik dari segi biaya dari kami. Juga harga sollar turun sedikit jadi distribusi tidak naik. Kita juga akan optimalkan biaya kapal. Kita juga ada packing plant baru,” ucapnya.
Terkait dengan kinerja tahun ini, perseroan melihat tidak akan jauh berbeda dengan capain pada tahun 2014. Mengingat, buruknya capaian kinerja di awal tahun hingga semester pertama tahun ini.
Tercatat, hingga kuartal 3 tahun ini perseroan masih mencatat terdapat penurunan baik pada pos pendapatan ataupun laba bersih. Pendapatan turun sebesar Rp19,11 triliun atau 1,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp19,35 triliun. Sementara laba bersih juga turun sebesar 21,6% menjadi Rp3,2 triliun dari Rp4,08 triliun.
Adapun, hingga tutup tahun ini laba bersih perseroan diprediksikan akan turun sebesar 14-15% dibandingkan dengan capaian tahun lalu.
“Laba masih akan minus karena situaasi seperi ini. Sekarang minus 20%, akhir tahun minus 14-15% karena situasi smeester I sangat berat,” ungkapnya. (*) Dwitya Putra
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More
Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More