Jakarta – Rupiah kembali melemah pada perdagangan hari Rabu, 1 Juni 2016. Rendahnya selera investor membuat trader enggan berinvestasi di pasar berkembang.
Jameel Ahamd, Chief Marketing Analyst FXTM mengatakan, telah terjadi peningkatan kekhawatiran global mengenai referendum keanggotaan Inggris di Uni Eropa yang akan digelar Juni ini.
Selain itu, ekspektasi kemungkinan Federal Reserve meningkatkan suku bunga AS di musim panas ini telah menguat. Adanya konsensus umum bahwa OPEC tidak akan mengubah level produksi minyak di hari Kamis juga membuat selera risiko investor menjadi rendah.
Rendahnya selera risiko membuat investor menghindari berinvestasi di mata uang pasar berkembang sehingga Rupiah saat ini kesulitan mencari permintaan pembelian. Pasar minyak juga menurun sekitar US$2 di hari sebelumnya.
“Artinya mata uang terkait komoditas akan tertekan, termasuk Rupiah” imbuh Jameel.(*)
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More