Sementara itu, peneliti INDEF, Abra P.G. Talattov menambahkan, Pansel OJK harus memilih calon yang dapat menjawab tantangan OJK ke depan. Tantangan ke depan tentunya akan semakin berat. Para anggota DK OJK yang baru nantinya harus mampu menjawab beberapa tantangan.
Baca juga: Pantaskah Politisi Duduk di Kursi DK OJK?
Dia mengatakan, tantangan pertama, menjaga stabilitas keuangan nasional dari risiko eksternal dan internal. Kedua, mendorong inklusi keuangan demi mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas & dinikmati seluruh komponen masyarakat. Ketiga, mewujudkan Good Corporate Governance pada seluruh stakeholders lembaga keuangan. “Dan keempat, memahami gejala krisis dan mampu menyiapkan protokol mitigasi krisis,” ucapnya.
Sejauh ini, DK OJK periode pertama yang dipimpin oleh Muliaman D. Hadad sebagai ketua dianggap sudah cukup berhasil meletakkan pondasi bangunan di sektor jasa keuangan dengan program-program dan kebijakan yang dikeluarkan selama lima tahun terakhir ini. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More