Jakarta – Kemelut yang terjadi di perusahaan asuransi tertua di Indonesia belum kunjung usai. Ketua Umum Serikat Pekerja Niaga, Bank, Jasa, dan Asuransi (SP NIBA) AJB Bumiputera Rizki Yudha Pratama berharap, permasalahan yang terus berlangsung dapat segera mendapatkan solusi dan jalan keluar.
“Beberapa waktu lalu kami sudah membahasnya dengan DPR RI (Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia) terkait bagaimana cara untuk menyelamatkan Bumiputera,” ujarnya dalam sebuah webinar di Jakarta, Rabu, 22 Juli 2020.
Rizki menambahkan, harapannya saat ini ada tiga yakni, segera terealisasinya penyelesaian atau pembayaran polis-polis nasabah yang telah jatuh tempo, bantuan dari pemerintah dan regulator yang dalam hal ini ialah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk menyelesaikan permasalahan, serta suasana aman dan nyaman bagi para pekerja Bumiputera dalam melakukan pekerjaannya.
“Kami para pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia ingin mendapatkan keamanan dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan. Karena kami seringkali dipojokkan bahkan diancam oleh nasabah yang menagih haknya,” tambahnya.
Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Kamarussamad menjelaskan, yang menjadi concern DPR saat ini adalah bagaimana menyelamatkan asuransi tertua dan satu-satunya asuransi mutual yang ada di Indonesia ini, yakni Bumiputera. Bagaimana menyelamatkan kepentingan semua pihak yang ada di dalamnya, khususnya para nasabah.
“Kami juga telah berdiskusi kepada OJK, untuk mewadahi tiga kepentingan yakni Bumiputera sebagai asuransi tertua dan satu-satunya asuransi mutual di Indonesia, kepentingan para pekerja, dan yang terakhir tentunya kepentingan nasabah,” tutupnya. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang… Read More
Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More
Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More
Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More
Jakarta - Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) terus berkomitmen mendukung pengembangan Energi Baru… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More
View Comments
Jgan Jagan Pengurus nya korupsi seperti jiwa sraya , ketika penagihan SMS,ketika mau pencairan tak ada pemberitahuan buset ni ASURANSI ,TLONG DI AWASI
AJBBumiputera benar-benar sudah berantakan. BPA nya tidak lagi bersuara, apa karena sudah tidak terima gaji? Direksinys juga belum lengkap. Sebagai pemegang polis saya tidak yakin klaim saya, baik yg sudah jatuh ataupun yg belum, akan dapat dibayar oleh SJB Bumuputera (saya punya 8 polis untuk beasiswa yg preminya labih dari rp 700 juta telah dibaya lunas)
Nilai kekayaannya semakin berkurang, premi tidak lagi masuk, biaya operasional jalan terus. OJK? Sepertinya mau lepas tangan. Bahkan saya labih rela uang premi yg telah saya bayar dikembalikan saja dari pada menunggu uang pertanggungan yg tidak menentu. Selanjutnya saya ucapkan selamat berpisah kepada perusahaan asuransi
Pemerintah harus turun tangan membantu AjB Bumiputera. Rakyat SDH bekerja keras menabung sedikit demi sedikit selama puluhan tahun. Dan jth tempo utk kuliah generasi
muda penerus bangsa kita...malah dana TDK ada...