Jakarta – Bank Indonesia (BI) mengungkapkan, pada periode pandemi Covid-19 peredaran uang rupiah palsu tercatat mengalami penurunan hingga 5%. Hal tersebut terjadi lantaran makin tingginya penggunaan transaksi digital dalam pembayaran di masyarakat.
“Ada penurunan uang palsu yang ditemukan BI, jika dibandingkan periode 2019 uang palsu turun 5% dengan rasio 5 lembar dari 1 juta lembar uang rupiah asli,” kata Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim dalam Taklimat Diksusi Media di Jakarta, Rabu 14 April 2021.
Marlison menjelaskan pada periode 2019 lalu rasio uang palsu masih sekitar 9 lembar dari 1 juta lembar uang rupiah asli yang diedarkan. Kemudian untuk kuartal I tahun 2021 peredaran uang palsu semakin menipis hanya 2 lembar dari 1 juta uang yang diedarkan.
“Adanya COVID-19 ini berdampak terhadap penurunan uang palsu yang beredar di masyarakat,” jelas Marlison.
Dirinya juga terus mengimbau masyarakat untuk menghormati keberadaan uang rupiah. Dirinya pun menyayangkan aksi sebagaian masyarakat yang sempat membuat konten Tiktok dari gambar pahlawan di mata uang rupiah.
“Ada masyarakat yang menurunkan wibawa rupiah itu sendiri. Seperti membuat konten TikTok dan gambar pahlawan itu menurunkan wibawa rupiah kita,” ucap dia.
Oleh karena itu, ke depannya guna mencegah maraknya uang palsu pada momen ramadan dan lebaran 2021, BI berupaya melakukan kegiatan preventif untuk pencegahan. Tak hanya itu, BI juga terus melakukan meningkatkan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat untuk menjaga rupiah, cinta dan memahami rupiah. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Terdakwa Harvey Moeis dinyatakan bersalah atas tindak pidana korupsi pada penyalahgunaan izin usaha… Read More
Jakarta - PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta terus meningkatkan kapasitas tempat duduk untuk Kereta… Read More
Jakarta – Starbucks, franchise kedai kopi asal Amerika Serikat (AS) tengah diterpa aksi pemogokan massal… Read More
Jakarta - Dalam rangka menyambut Natal 2024, Bank Mandiri menegaskan komitmennya untuk berbagi kebahagiaan melalui… Read More
Jakarta – Sejumlah bank di Indonesia melakukan penyesuaian jadwal operasional selama libur perayaan Natal dan… Read More
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More