Jakarta – Perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending (P2P lending) PT Sejahtera Lunaria Annua (KoinWorks), berhasil menyalurkan pembiayaan mencapai USD1,8 miliar atau sekitar Rp27,3 triliun selama 2023.
Menurut Angelique Timmer, Chief of Impact dan ESG KoinWorks, jumlah tersebut meningkat 10 persen dari penyaluran tahun 2022. Mayoritas dari pendanaan yang KoinWorks salurkan diberikan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
“Hingga akhir 2023, kami menyalurkan hampir Rp27,3 triliun rupiah dalam ekosistem UMKM. Kami mendukung lebih dari 900 ribu perusahaan, yang mana kebanyakan merupakan UMKM asal Indonesia,” tutur Angelique pada Rabu, 16 Juni 2024.
Lebih lanjut, KoinWorks juga mendapat 300 ribu pengguna baru untuk platform mereka, kini mencapai 2,5 juta pemakai per Desember 2023. Investor KoinWorks juga meningkat, dari 1,4 juta investor pada 2022, menjadi 1,6 juta per akhir 2023.
Bahkan, perusahaan yang berdiri pada 2016 ini mampu menciptakan 95 ribu lapangan pekerjaan baru di tahun lalu.
Baca juga: Profit 3 Bulan Berturut-turut, KoinWorks Bank Bakal Buka Kantor Pusat di BSD
KoinWorks sendiri sudah menandatangani 106 ribu pinjaman untuk UMKM pada 2023. Meskipun begitu, Angelique berujar, target perusahaan untuk meningkatkan pinjaman terhadap UMKM yang dimiliki wanita belum sepenuhnya tercapai. Ia menargetkan, 40 persen portofolio UMKM dari KoinWorks adalah UMKM milik wanita.
“Kami memiliki fokus khusus untuk mendukung UMKM milik wanita, yang sedikit turun. Ini menunjukkan bahwa kami ingin membangun portfolio gender inklusif, di mana tujuan kami adalah untuk menghasilkan 40 persen pelaku UMKM wanita dalam portofolio di tahun 2025,” tegasnya.
Aspek environmental, social, and governance (ESG) juga menjadi perhatian KoinWorks. Angelique mengatakan, salah satu contohnya adalah mengurangi jejak karbon, yang mereka berhasil lakukan pada 2023 lalu.
“Kami dengan bangga menyatakan, bahwa kami berhasil menurunkan jejak karbon sampai dengan 14 persen. Dan Kami tidak melakukannya sendirian, kami menjemput borrower, dan lender untuk menanam pohon, hingga berhasil menurunkan jejak karbon,” tuturnya.
“Dan kami memiliki lebih banyak rencana untuk tahun 2024. Karena, kami percaya bahwa perusahaan fintech memiliki jejak karbon yang sedikit rendah. Tetapi di sisi lain, ada kesempatan yang besar di mana kami bisa memasuki ekonomi hijau,” tambah Angelique.
Baca juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan Tumbuh 10,82 Persen Jadi Rp486,35 Triliun
Untuk sisi sosial, Angelique mengungkapkan kalau KoinWorks sudah mengadakan lebih dari 500 literasi keuangan digital untuk masyarakat sejak 2020. Literasi keuangan ini umumnya bersifat gratis, dan ditujukan kepada pemilik atau calon pemilik UMKM.
Mereka juga menyediakan webinar, bagi orang-orang yang ingin memiliki bisnis sendiri, dan bisa diakses oleh siapa saja, termasuk mereka yang bukan nasabah. Angelique berharap, kalau ini bisa membantu orang-orang untuk mewujudkan mimpi membuka usahanya sendiri.
“Jadi, kami memberikan banyak webinar gratis ke UMKM di seluruh Indonesia. Ini tidak hanya berlaku bagi nasabah KoinWorks saja, tetapi juga kepada semua orang yang memiliki mimpi untuk membangun bisnis,” tukasnya. (*) Mohammad Adrianto Sukarso
Jakarta - PT PLN (Persero) meluncurkan program Gerakan Tertib Arsip (GEMAR) dan aplikasi New E-Arsip… Read More
Jakarta - Demi meningkatkan kinerja keselamatan dan integritas aset, Pertamina Subholding Upstream Regional Jawa dan PT Badak… Read More
Jakarta - Penyelenggara inovasi teknologi sektor keuangan (ITSK) harus melewati regulatory sandbox milik Otoritas Jasa… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut bersedia mendukung target pertumbuhan ekonomi 8 persen Presiden… Read More
Jakarta - Saat ini, secara rata-rata masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji di Indonesia bisa… Read More
Labuan Bajo - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan bahwa, akan menerbitkan Peraturan OJK (POJK) terbaru… Read More