Ekonomi dan Bisnis

Selain Soal Suku Bunga, SMF Ungkap Tantangan dalam Penerbitan Surat Utang

Jakarta – Sebagai pendukung utama dalam ekosistem pembiayaan perumahan, PT Sarana Multigriya Finansial (PT SMF) melakukan penghimpunan dana melalui pasar modal dengan cara menerbitkan surat utang obligasi atau sukuk, serta efek beragun aset (EBA) yang telah mencapai Rp94,63 triliun hingga Juni 2023.

Melihat hal itu, Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), Heliantopo, menyatakan bahwa dalam menerbitkan surat utang tersebut, SMF menghadapi tantangan terkait dengan waktu penerbitan yang tepat selain adanya tantangan suku bunga tinggi.

Baca juga: SMF Sudah Bayarkan Pajak dan Dividen ke Pemerintah, Segini Nilainya

“Kalau kita menerbitkan surat utang itu kan ada timing lah, jadi ada volatilitas, volatilitas itu bukan cuma karena suku bunga, tapi karena supply dan demand di pasar modal,” ucap Heliantopo dalam Media Briefing SMF dan DJKN dikutip, 1 September 2023.

Menurutnya, jika melakukan penerbitan surat utang pada waktu yang tidak tepat dapat menyebabkan harga dari surat utang tersebut berpeluang naik, akibat dari banyaknya penawaran penerbitan tetapi permintaan untuk likuiditasnya sedikit.

“Jadi kadang-kadang ketika kita menerbitkan surat utang hari ini, oh ternyata yang mau menerbitkan banyak, jadi supply banyak, nah kebetulan likuiditas demandnya kurang, nah itu harga pricing bisa naik,” imbuhnya.

Sehingga, dalam hal ini SMF perlu melakukan pertimbangan waktu dan jumlah yang tepat juga isu likuiditas dalam menerbitkan surat utang.

“Jadi tetap tantangan terkait tentang waktu yang tepat, jumlah yang tepat, itu terus diupayakan tetapi juga mempertimbangkan isu kebutuhan likuiditasnya, jadi kalau bank sudah reimburse SMF harus siap langsung menyalurkan,” ujar Heliantopo.

Baca juga: Jelang Pemilu, Penerbitan Surat Utang PEFINDO Turun jadi Rp18,64 T

Adapun, total akumulasi penyaluran dana SMF hingga Juni 2023 dari pasar modal ke pasar pembiayaan primer perumahan mencapai Rp94,63 triliun.

Secara rinci, total akumulasi aliran dana tersebut, terdiri dari akumulasi penyaluran pinjaman dan pembelian kredit pemilikan rumah (KPR) Rp81,02 triliun, serta akumulasi transaksi sekuritas sebesar Rp13,61 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Finalisasi KUB dengan Bank Jatim, Bank Banten Optimis Segera Teken Shareholder Agreement

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) menyakini proses kelompok usaha bank… Read More

4 mins ago

MUFG Bank Cabang Jakarta Raih Laba Rp5,88 Triliun di September 2024, Tumbuh 22,74 Persen

Jakarta – MUFG Bank Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal III 2024. Berdasarkan… Read More

16 mins ago

IHSG Sesi I Kembali Ditutup Anjlok 1 Persen Lebih ke Level 7.136

Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I, hari ini, 15 November… Read More

41 mins ago

BPS Laporkan Impor Susu RI Naik 7,07 Persen per Oktober 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More

2 hours ago

Laba BCA Digital Terbang 532,7 Persen per September 2024, Ini Pendorongnya

Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More

2 hours ago

Kinerja Positif, Seabank Salurkan Kredit Rp50 Triliun Lebih per Kuartal III 2024

Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More

2 hours ago