Jakarta–Kondisi perekonomian yang masih melambat akibat dampak dari global, telah mempengaruhi bisnis para pengusaha di tanah air. Hal tersebut diperkirakan juga bakal berdampak pada risiko kredit perbankan.
Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo, di MNC Tower, Jakarta, Kamis, 28 Juli 2016. Menurutnya, pelaku usaha harus bisa menghadapi kondisi perekonomian yang tengah melambat dengan berbagai strategi.
“Kita merasa ekonomi ini agak sedikit melambat, saya percaya itu dan bagaimana menghadapinya. Kalau kita hadapi situasi seperti ini siap-siap kredit bermasalah bank (NPL) akan naik,” ujarnya.
Sejauh ini, kata dia, sektor usaha yang paling terkena dampak dari perlambatan ekonomi adalah sektor pertambangan seperti batubara. Hal ini sejalan dengan perekonomian Tiongkok yang tengah melambat, di mana ekspor Indonesia ke Tiongkok sendiri paling banyak adalah sektor tambang.
“Saya kalau ke luar pulau hampir semua bisnis turun karena berbasis komoditas tambang. Yang saya wanti-wanti terus itu adalah jaga kualitas,” ucap Hary. (*)
Editor: Paulus Yoga
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More
Jakarta - Di era digital, keinginan untuk mencapai kebebasan finansial pada usia muda semakin kuat,… Read More
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat indeks pembangunan manusia (IPM) mencapai 75,08 atau dalam… Read More
Jakarta - PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) hari ini mengadakan paparan publik terkait kinerja… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada triwulan III 2024 tercatat… Read More
Jakarta - Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono turun tangan mengatasi kisruh yang membelit Koperasi Produksi Susu… Read More