News Update

Sektor Penjaminan Dukung Target KUR 2018

Jakarta – Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terus menjadi perhatian pemerintah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Salah satunya adalah dengan mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp120 triliun pada 2018 dengan bunga diturunkan menjadi 7%. Penurunan suku bunga KUR dengan mekanisme sistem penjaminan kredit akan sangat penting untuk mendorong pengucuran kredit bank-bank kepada para pelaku UMKM.

Menurut Randi Anto, Direktur Utama Perum Jamkrindo, program KUR dengan subsidi bunga sangat berarti dalam memberikan added value bagi pelaku UMKM untuk mengembangkan usahanya.

“Perusahaan penjaminan seperti Perum Jamkrindo terus berusaha mendukung program KUR. Dengan mekanisme penjaminan, perusahaan penjaminan menjadi back-up atas risiko kredit yang disalurkan bank kepada pelaku UMKM yang feasible tapi belum bankabel,” ujarnya kepada Infobanknews.com di Jakarta, Kamis, 11 Januari 2018

Randi Anto menambahkan, mengingat hambatan utama pengembangan UKMM ada di permodalan, maka fasilitas kredit harus makin luas untuk diakses oleh para pelaku UMKM. Kebutuhan pembiayaan untuk UMKM cukup besar. Jika 59 juta pelaku UMKM di Indonesia membutuhkan pembiayaan rata-rata Rp25 juta per pelaku usaha maka kebutuhan pendanaan mencapai Rp1.475 triliun.

“Kebutuhan pendanaan bagi UMKM ini jauh lebih besar dari kemampuan saat ini industri perbankan yang menyalurkan kredit ke UMKM sekitar Rp800 triliun,” ujar mantan Direktur Bank Rakyat Indonesia ini.

Seperti banyak di negara lain, kredit ke segmen UMKM dipandang tidak menarik oleh bank-bank komersial dengan alasan biaya dan risiko. Untuk mengatasi kondisi tersebut, pemerintahnya pun melakukan “intervensi” dengan mendorong industri penjaminan berperan dalam pengembangan pembiayaan UMKM.

“Ambil contoh di negara maju seperti Jepang. Pemerintah Jepang mendirikan Japan Finance Corporation (JFC) pada 2009 untuk menyerap risiko dari perusahaan penjaminan yang menjamin kredit yang diberikan institusi keuangan kepada UMKM,” ujar Randi.

Begitu juga di Indonesia ketika pemerintah meluncurkan program KUR yang berjalan sejak 2017 dengan tujuan mendorong pembiayaan kepada sektor UMKM. “Kebijakan pemerintah tentu sangat positif untuk menjembatani perbankan dengan sektor UMKM yang selama ini kalah bersaing dengan perusahaan besar dalam memperoleh kredit perbankan,” pungkas Randi Anto. (Syahna)

Apriyani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago