Jakarta–Nilai kontribusi industri minyak dan gas terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional tercatat mencapai US$23,7 miliar atau 3,3 persen PDB secara nasional pada akhir 2016 lalu. Hal itu diungkapkan oleh Berly Martawarja selaku Pengamat Industri Migas Universitas Indonesia di sela pemaparannya saat diskusi publik di Hotel Fairmount, Jakarta, Selasa (9/5/2017).
“Jika dilihat secara keseluruhan, pertambangan migas kita masih berada dalam 10 besar kontributor PDB nasional dari 49 lapangan usaha.” jelas Berly.
Ia menilai kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi (migas) akan memberikan efek berganda terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu para pelaku industri migas harus dapat menangani segala tantangan migas ke depan salah satunya penerapan digital.
“Penerapan digital pada industri minyak dan gas bumi adalah solusinya. Solusi industrial internet perpaduan sensor dengan analisis big data berbasis komputasi akan memungkinkan perubahan menuju kinerja dan pemeliharaan optimal gang secara substansial meminimalisir downtime yang tak terduga, menghasilkan penghematan dan keuntungan lebih besar,” papar Berly. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More