Jakarta–Pelambatan ekonomi yang terjadi sejak tahun lalu memberi pukulan bagi sektor keuangan, tak terkecuali PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri).
Meskipun pukulannya tidak secara langsung signifikan, Direktur Utama Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, besaran kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Mandiri mengalami peningkatan pada triwulan pertama tahun 2016.
“Nett NPL kita naik 0,27% menjadi 1,16% di Maret 2016 dari Maret 2015 yang hanya 0,89%,” kata Kartika dalam Paparan Publik Laporan Keuangan di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin, 16 Mei 2016.
Kartika menyebut, kenaikan NPL terutama disumbang oleh kredit-kredit usaha komersial para debitor alias penerima kredit usaha dari Bank Mandiri yang kegiatan bisnisnya terkena imbas dari perlambatan ekonomi secara nasional.
”Penyumbang NPL itu disumbang besar oleh segmen menengah. Mereka yang ada di segmen menengah itu kan sangat bergantung pada satu revenue source (sumber pendapatan). Sehingga kalau revenue source-nya bermasalah, maka kemampuan bayarnya juga akan bermasalah sehinga kualitas pembayaran kreditnya jadi terganggu,” beber dia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Mandiri Ahmad Siddik Badruddin menjelaskan, bahwa debitor yang menyumbang NPL umumnya datang dari segmen usaha yang bergantung pada bisnis komoditi seperti batubara, minyak dan gas, baja dan lainnya yang saat ini mengalami penurunan harga cukup signifikan.
“Kenaikan terbesar terjadi di commercial banking dari 2,6% di posisi akhir tahun 2015 jadi 4,4% di Maret 2016. Merek terutama yang bisnisnya bergantung di komoditas. Seperti batubara, minyak dan gas. Nah bisnis terkait itu seperti tongkang, alat berat dan lainya yang bersangkutan dengan itu yang paling terdampak,” tutupnya. (*) Dwitya Putra
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat volume impor susu Indonesia pada periode Januari-Oktober 2024 sebesar 257,30… Read More
Jakarta - PT Bank Digital BCA (BCA Digital) berhasil mencatatkan kinerja keuangan impresif pada kuartal… Read More
Jakarta - PT Bank Seabank Indonesia atau SeaBank kembali mencatat kinerja keuangan yang positif, ditandai… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor pada Oktober 2024 sebesar USD21,94 miliar atau naik 16,54… Read More
Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) berencana mengambil alih (take over)… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan ekspor pada Oktober 2024 mengalami peningkatan. Tercatat, nilai ekspor Oktober… Read More