Moneter dan Fiskal

Sektor Jasa Kurang Optimal, PPN dan SDM Jadi Sebabnya

Jakarta – Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Ina Primiana menilai, belum optimalnya kinerja ekspor di sektor jasa menjadi salah satu penyebab defisit pada neraca transaksi berjalan Indonesia.

Menurutnya, ada dua hal yang berkontribusi langsung terhadap defisit neraca transaksi berjalan di sektor jasa, diantaranya penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 0 persen, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

“Saya pikir dua-duanya memiliki kontribusi. Jadi memang harus benar-benar duduk bersama, coba untuk jasa yang negatif (defisit) itu coba satu-satu ditelusuri. Apakah defisit itu karena PPN atau karena memang SDM nya nggak mampu,” ujar Ina di Jakarta, Kamis, 27 September 2018.

Ina menambahkan, jika memang SDM yang paling berkontribusi terhadap defisit neraca transaksi berjalan sektor jasa di Indonesia, perlu adanya sertifikasi dan standarisasi bertaraf internasional khusus bagi SDM dalam negeri agar mampu bersaing dengan tenaga kerja asing (TKA).

“Karena kita lihat, hampir 70 persen SDM kita itu lulusan SMP, nah sejauh mana kita bisa meng-upgrade mereka sehingga mereka bisa dikirim, bisa ekspor jasa,” tambah Ina.

“Hal lain adalah, dari ketidakmampuan tenaga kerja kita kesana atau yang di dalam negeri juga kalah bersaing dengan tenaga kerja asing (TKA). TKA juga memenuhi pasar tenaga kerja kita, itu juga perlu diperhatikan lagi,” tambahnya.

Ina berharap, semua stakeholders dan pihak-pihak yang terkait saling bersinergi dan memberikan solusi agar defisit neraca transaksi berjalan pada sektor jasa yang telah berlangsung selama hampir 10 tahun tidak berlanjut.

“Berarti sekarang memang tugas sama-sama dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemkenaker), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan berharap tahun depan kita sudah nggak lagi merah transaksi berjalannya (defisit),” tutup Ina. (Bagus)

Risca Vilana

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

8 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

11 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago