News Update

Sejumlah Sekuritas Rekomendasikan ‘Buy’ untuk Saham BTN

Jakarta – Sejumlah sekuritas merekomendasikan beli (buy) terhadap harga saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) dikarenakan optimisme terhadap kinerja perseroan yang cukup baik hingga akhir tahun ini.

Analis BCA Sekuritas Gilang Purnama dan Prasetya Gunadi dalam risetnya di Jakarta, Rabu, 25 Juli 2018 menjelaskan, rekomendasi beli terhadap saham BTN dengan target harga mencapai Rp3.100 per saham dikarenakan pertumbuhan kredit BTN yang terjaga dan lebih tinggi dari industri perbankan nasional.

Disisi lain, adanya potensi pemasukan tambahan dari fee based income dan masih terdapat cukup ruang untuk memotong biaya operasional. “Kami tetap merekomendasikan beli dengan target harga tidak berubah Rp3.100 per saham yang mengacu pada 1,3x 2018F PBV,” ujarnya

Selain itu, pertumbuhan perseroan juga akan ditopang dengan kemampuan Bank BTN dalam mempertahankan cost of fund di tengah kenaikan suku bunga yang tinggi. “Kami perkirakan pertumbuhan kredit akan tetap di atas rata-rata industri nasional yang mencapai 19 persen di akhir 2018,” ucapnya.

Sementara itu, CGS CIMB dalam risetnya tetap mempertahankan target harga BBTN sebesar Rp4.200 per saham dikarenakan kepercayaan terhadap kinerja BTN yang bisa menahan NPL dikisaran 2,9 persen. Manajemen juga tetap percaya diri mencapai target NPL-nya 2,3 persen sampai dengan 2,5 persen.

Sedangkan Analis MNC Sekuritas, Nurulita Harwaningrum juga merekomendasikan beli untuk saham BBTN dengan target harga Rp3.375 per saham. “Kami menilai target harga ini seiring meningkatnya kualitas aset, BBTN juga menjadi pemimpin pasar KPR bersubsidi dan pertumbuhan yang kuat untuk kredit dan dana,” paparnya.

Berdasarkan laporan keuangan Bank BTN per 30 Juni 2018 perseroan masih menjadi penguasa pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan pangsa lebih 38 persen. Perseroan juga masih menjadi pemain utama pendukung program perumahan nasional yang diusung pemerintah. Bank BTN masih mendominasi pembiayaan rumah rakyat lebih dari 95 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Neraca Perdagangan RI Oktober 2024 Surplus USD2,48 Miliar

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 mencatatkan surplus sebesar USD2,48… Read More

3 mins ago

RUPSLB Bank Banten Sepakati Pergantian Pengurus, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Terbaru

Serang - PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) baru saja menggelar Rapat Umum… Read More

14 mins ago

Dolar Menguat, Rupiah Tertekan ke Rp15.938 Imbas Sikap The Fed

Jakarta - Rupiah diperkirakan akan melanjutkan pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) seiring penguatan dolar… Read More

43 mins ago

PPATK Blokir Rekening Ivan Sugianto, Pengusaha yang Viral karena Intimidasi Siswa

Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir sejumlah rekening milik Ivan Sugianto… Read More

59 mins ago

IHSG Kembali Dibuka pada Zona Merah ke Level 7.204

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Jumat (15/11), pukul 9.00 WIB Indeks Harga Saham… Read More

1 hour ago

Naik Rp4.000, Harga Emas Antam jadi Segini per Gramnya

Jakarta - Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang, hari ini, Jumat, 15 November… Read More

1 hour ago