Moneter dan Fiskal

Sejumlah Negara Terapkan Larangan Ekspor Pangan, Ini Dampaknya ke RI

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan dampak dari sejumlah negara yang memberlakukan restriksi atau larangan ekspor pangan terhadap impor di Tanah Air. Adapun larangan ekspor tersebut pada komoditas beras dan gula.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan sejumlah negara yang memberlakukan larangan ekspor beras yakni India, Bangladesh, dan Rusia. 

Menurutnya, sejak India melakukan restriksi pada Juli 2023, mengakibatkan proporsi beras impor asal negara tersebut terus menurun bahkan menjadi sangat kecil di beberapa bulan terakhir.

“Kalau kita di September 2023 proporsi beras ataupun proporsi impor beras asal India ini hanya mencakup atau hanya mmberikan kontribusi sebesar 0,39 persen dari total impor beras,” ujarnya dalam Rilis BPS, Senin, 16 Oktober 2023.

Otomatis, tambah Amalia, proporsi impor beras RI beralih ke negara lain. Saat ini proporsi beras Indonesia terbesar berasal dari Vietnam dan Thailand yang masing-masing memiliki pangsa sebesar 74,06 persen dan 24,35 persen.

Sementara, Bangladesh dan Rusia yang juga memberlakukan larangan ekspor. Namun, kedua negara tersebut bukan menjadi negara asal impor beras utama Indonesia. Sehingga tidak berdampak langsung terhadap beras impor Tanah Air.

“Bangladesh dan Rusia bukanlah negara asal impor beras uatma Indonesia, sehingga restriksi atau larangan ekpsor yang dilakukan kedua negara tersebut tidak berdampak langsung terhadap kinerja maupun proporsi impor beras Indonesia,” ungkapnya.

Selain beras, beberapa negara juga melarang ekspor gula, yakni India, Lebanon, dan Pakistan. Sama halnya seperti beras, kata Amalia, impor gula asal India memiliki proporsi besar terhadap Indonesia, yang mana juga terus mengalami penurunan beberapa bulan terakhir.

“Proporsi gula asal India yang cukup dominan di bulan-bulan awal 2022 dan 2023 kemudian terus mengalami penurunan pasca India menerapkan kebijakan larangan ekspor. Sehingga, pada September 2023 proporsi gula asal India bahkan sangat kecil,” imbuhnya.

Dari total impor, proporsi paling besar gula Indonesia berasal dari Thailand dan Brazil yang masing-masing dengan pangsa 58,76 persen dan 39,41 persen. Sedangkan, dari negara lainnya berkontribusi sebesar 1,83 persen.

“Walaupun Lebanon dan Pakistan memberlakukan restriksi ekspor, tapi Indonesia tidak melakukan impor dari Lebanon dan Pakistan, dengan demikian kebijakan restriksi impor tidak berdampak langsung terhadap impor gula Indonesia,” tegasnya. (*)

Irawati

Recent Posts

Nobu Bank Siap Sukseskan QRIS Tap Berbasis NFC di Moda Transportasi Umum

Jakarta – Bank Indonesia (BI) beserta seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI)… Read More

12 mins ago

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

11 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

13 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

13 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

16 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

21 hours ago