Jakarta – Forum Pemimpin Redaksi Indonesia (Forum Pemred) sebagai organisasi yang beraggotakan para pemimpin redaksi media-media arus utama yang kredibel, mengundang 10 tokoh nasional yang dianggap sebagai newsmaker dalam memperingati ulang tahun ke-10 Forum Pemred. Acara tersebut mengusung tema Memajukan Pers, Menyatukan Bangsa.
Ke-10 tokoh nasional tersebut diantaranya adalah Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Khofifah Indar Parawansa, Erick Thohir, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, dan Agus Harimurti Yudhoyono. Selain sebagai tokoh nasional, ke-10 nama ini merupakan beberapa tokoh capres potensial.
Ketua Forum Pemred, Arifin Asydhad, mengatakan bahwa sejalan dengan misi Forum Pemred untuk memajukan pers nasional, ia mengingatkan bahwa peran pers dalam membangun negeri ini adalah untuk menjadi pilar ke-4 demokrasi, sehingga kebebasan pers harus dijaga.
“Sejak pra kemerdekaan, kemerdekaan, hingga pasca kemerdekaan, pers menjadi pilar ke empat demokrasi, kebebasan pers harus dijaga. Bangsa yang maju adalah bangsa yang memperkuat keberadaan pers,” ujar Arifin di Jakarta, Jumat, 5 Agustus 2022.
Arifin yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Kumparan menambahkan bahwa keberadaan pers yang independen juga harus didukung oleh semua pemangku kepentingan negeri ini. Masyarakat harus dijaga haknya dalam mendapatkan informasi yang benar dan bisa dipertanggungjawabkan.
Oleh karena itu, dalam rangka memperingati 10 tahun Forum Pemred, Arifin mendorong para tokoh bangsa untuk bisa menyampaikan pandangannya terkait Indonesia di masa mendatang, baik jangka pendek 2024-2029, jangka menengah, maupun jangka panjang.
“Apa impian, harapan, dan keinginan para tokoh bangsa terhadap Indonesia di masa mendatang. Juga bagaimana para tokoh bangsa mengembangkan demokrasi dan ekonomi di Indonesia,” tambah Arifin.
Selain Arifin, Ketua III Forum Pemred Bidang Penguatan Jurnalisme Berkualitas, Sutta Dharmasaputra menambahkan bahwa para tokoh bangsa yang dinilai memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin bangsa, perlu memberi perhatian penuh kepada berbagai persoalan akut di dalam negeri.
“Diantaranya adalah masih rapuhnya ideologi kebangsaan, merajalelanya praktik korupsi di pusat hingga daerah, kesenjangan pendidikan dan ekonomi demi segera tercipta masyarakat Indonesia yang damai, sejahtera, dan makmur.l,” ucap Sutta.
Kemudian, terkait dengan kebebasan pers, para tokoh bangsa juga akan didorong untuk bisa selalu berperan aktif membangun dan mengukuhkan ekosistem media yang sehat dan mencerdaskan, sebagai sarana terbaik dalam menjaga nilai-nilai keindonesiaan dan kebangsaan. Terutama dalam menangkal disinformasi, maraknya hoaks, fitnah, adu domba yang mengancam keutuhan bangsa.
Pertemuan tokoh nasional yang diadakan di Hotel Raffles Jakarta, dan akan dihadiri belasan media nasional secara daring, memberikan waktu kepada setiap tokoh bangsa untuk berorasi bebas di atas panggung secara berurutan. Mereka diberi waktu 10 menit untuk mengomunikasikan gagasan dan solusi yang perlu diambil bersama-sama seluruh elemen bangsa Indonesia. (*) Khoirifa.
Jakarta – Evelyn Halim, Direktur Utama Sarana Global Finance Indonesia (SG Finance), dinobatkan sebagai salah… Read More
Jakarta - Industri asuransi menghadapi tekanan berat sepanjang tahun 2024, termasuk penurunan penjualan kendaraan dan… Read More
Jakarta - Industri perbankan syariah diproyeksikan akan mencatat kinerja positif pada tahun 2025. Hal ini… Read More
Jakarta - Presiden Direktur Sompo Insurance, Eric Nemitz, menyoroti pentingnya penerapan asuransi wajib pihak ketiga… Read More
Senior Vice President Corporate Banking Group BCA Yayi Mustika P tengah memberikan sambutan disela acara… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat sejumlah pencapaian strategis sepanjang 2024 melalui berbagai… Read More