Moneter dan Fiskal

Sejak Orde Baru, Defisit Transaksi Berjalan Jadi Penyakit Ekonomi

Jakarta – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, neraca transaksi berjalan yang masih mengalami defisit telah menjadi penyakit perekonomian Indonesia. Defisit transaksi berjalan telah menghambat perekonomian nasional untuk berkembang.

Darmin dalam seminar bertema Nasional Adu Strategi Hadapi Perang Dagang yang diselenggarakan Institute for Development of Economics and Finance (Indef), di Jakarta, Rabu, 28 November 2018 mengatakan, defisit transaksi berjalan telah menjadi penyakit bagi perekonomian nasional sejak orde baru.

“Kita melihat bahwa penyakit ekonomi kita sejak orde baru itu adalah transaksi berjalannya,” ujarnya.

Saat zaman orde baru tepatnya pada tahun 1983, neraca transaksi berjalan sudah mengalami defisit hingga di atas 4 persen dari produk domestik bruto (PDB). Pada zaman orde baru tersebut, pemerintah sudah melakukan deregulasi dan debirokratisasi besar-besaran. Namun tidak berhasil.

“Defisit itu meningkat pada tahun 1993-1994. Ya dicoba lagi pakai deregulasi, nggak sembuh-sembuh sampai 1998-1999,” ucapnya.

Sedangkan saat ini, pada kuartal III-2018 transaksi berjalN mengalami defisit US$8,85 miliar atau 3,37 persen dari PDB. Angka tersebut merupakan defisit terdalam sejak kuartal II-2014 silam. Transaksi berjalan menggambarkan pasokan valas dari ekspor dan impor barang dan jasa.

Oleh sebab itu, kata Darmin, untuk membuat transaksi berjalan keluar dari zona defisit, pemerintah harus mendorong kinerja neraca modal dan finansial agar tetap mencatatkan surplus. Neraca tersebut seperti halnya menerbitkan banyak instrumen agar dana-dana segar investor bisa masuk.

“Surplus yang ini menutupi yang itu. Cadangan devisanya bertambH. Yang terjadi adalah defisit transaksi berjalan naik, defisit modal dan finansialnya hanya modal aja yang masih sedikit positif,” paparnya. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

6 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

6 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

7 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

8 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

9 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

9 hours ago