Perbankan

Sejak 2023 Tembus 250 Ribu Pengguna, Masa Depan Livin’ Paylater Ditinjau Mandiri

Poin Penting

  • Livin’ Paylater Bank Mandiri telah mencapai 250.000 pengguna sejak diluncurkan pada Desember 2023 dan kini sedang dalam tahap peninjauan ulang untuk meningkatkan kinerja.
  • BNPL perbankan menjadi sorotan regulator, karena rasio NPL cukup tinggi sehingga Bank Mandiri menegaskan perlunya kehati-hatian dalam pengelolaan risiko kredit.
  • Data OJK menunjukkan pertumbuhan signifikan BNPL, dengan nilai utang mencapai Rp24,86 triliun dan jumlah rekening meningkat menjadi 30,31 juta pada September 2025.

Jakarta – PT Bank Mandiri mencatat bahwa Livin’ Paylater telah menembus 250.000 pengguna sejak diluncurkan pada 13 Desember 2023. Dalam dua tahun operasionalnya, layanan ini terus berkembang dan kini memasuki tahap peninjauan kembali.

Vice President Digital Retail Banking Bank Mandiri, Harry Sofri Putranda menjelaskan bahwa evaluasi tersebut dilakukan guna meningkatkan kinerja layanan ke depan.

Harry menambahkan bahwa produk buy now pay later (BNPL) perbankan tengah menjadi perhatian regulator karena tingginya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) di sektor tersebut.

“Nah itu memang kita dalam hal Bank Mandiri, kita harus hati-hati, kita sangat prudent, terutama kita bank yang memang memperhatikan risiko kredit seperti itu,” kata Harry dalam Media Gathering Bank Mandiri 2025 di Bandung, Senin, 8 Desember 2025.

Baca juga: Livin’ Fest 2025 Resmi Hadir di Bali, Bank Mandiri Dorong UMKM dan Industri Kreatif

Hasil evaluasi ini nantinya akan menjadi dasar bagi Bank Mandiri untuk menentukan apakah Livin’ Paylater akan dilanjutkan atau perlu ditinjau lebih dalam.

Sebagaimana diketahui, Livin’ Paylater menawarkan limit hingga Rp20 juta tanpa biaya admin bulanan serta program cicilan tanpa bunga, menjadikannya salah satu produk BNPL yang kompetitif di perbankan.

Data OJK: Utang BNPL Terus Naik

Sementara Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa nilai utang masyarakat melalui layanan BNPL perbankan mencapai Rp24,86 triliun pada September 2025, tumbuh 25,49 persen secara tahunan (yoy).

Baca juga: Pengguna Paylater Naik Jadi 30 Juta, Nilai Utang Tembus Rp24,86 Triliun

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae menyebutkan, porsi kredit BNPL perbankan sebesar 0,30 persen dari total kredit perbankan nasional dan terus mencatat pertumbuhan tinggi dari tahun ke tahun.

“Per September 2025, baki debet kredit BNPL sebagaimana dilaporkan dalam SLIK, tumbuh 25,49 persen yoy menjadi Rp24,86 triliun,” ujar Dian dalam konferensi pers hasil RDK, dikutip, Minggu, 9 November 2025.

Dian menyebutkan bahwa jumlah rekening Paylater perbankan juga meningkat menjadi 30,31 juta, naik dari 29,33 juta pada bulan sebelumnya.

“Dengan jumlah rekening Paylater mencapai 30,31 juta,” imbuhnya.

Sementara itu, NPL gross Paylater perbankan tercatat sebesar 2,61 persen, menurun dari 2,69 persen pada Agustus 2025. (*)

Editor: Yulian Saputra

Irawati

Recent Posts

BRINS Bayarkan Klaim Rp253,8 Juta ke 188 Nasabah Terdampak Erupsi Gunung Semeru

Poin Penting BRI Insurance membayarkan klaim KTU sebesar Rp253,8 juta kepada 188 nasabah terdampak erupsi… Read More

45 mins ago

BRI Life Optimalkan Perlindungan Masyarakat Selama Nataru 2025/2026

Poin Penting Kemenhub mencatat 10,1 juta orang bepergian selama Nataru 2025/2026, naik 4,85% dibanding tahun… Read More

2 hours ago

Bank Sumut Kini Berubah Status Jadi Perseroda

Poin Penting Bank Sumut resmi berubah status hukum menjadi Perseroda melalui keputusan RUPSLB pada 30… Read More

4 hours ago

Bea Cukai Pecat 27 Pegawai Terlibat Fraud, 33 Lainnya Masih Diproses

Poin Penting Pada 2024, sebanyak 27 pegawai Bea Cukai diberhentikan karena fraud dan pelanggaran berat,… Read More

5 hours ago

Bank Banten Mau Gelar RUPSLB Awal 2026, Intip Agendanya

Poin Penting Bank Banten akan menggelar RUPSLB pada 21 Januari 2026 di Gedung Negara Provinsi… Read More

5 hours ago

Bea Cukai Tindak 30.451 Barang Ilegal Sepanjang 2025, Nilainya Rp8,8 Triliun

Poin Penting Bea Cukai lakukan 30.451 penindakan hingga 29 Desember 2025 dengan nilai barang ilegal… Read More

6 hours ago