BCA Beri Kredit Sindikasi Rp2 Triliun untuk Proyek Tol Batang-Semarang
Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan total penyaluran kredit sebesar Rp586,8 triliun hingga kuartal-I 2021. Angka tersebut terkontraksi -4,25% (YoY) bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp612 triliun.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, BCA masih membukukan pertumbuhan kredit yang positif pada segmen korporasi, ditopang permintaan pada industri telekomunikasi, minyak nabati dan hewani, serta perkebunan.
“Bersamaan dengan stimulus pemerintah untuk memacu permintaan kredit konsumer, BCA Online Expoversary diselenggarakan pada Maret 2021 untuk memberikan penawaran khusus KPR dan KKB bagi segmen ritel,” kata Jahja melalui video conference di Jakarta, Kamis 22 April 2021.
Jahja mengungkapkan, penyaluran kredit tersebut terbagi dari kredit korporasi mencapai Rp262,6 triliun di Maret 2021, atau naik 0,9% YoY. Sementara itu, kredit komersial dan UKM turun 6,4% YoY menjadi Rp178,9 triliun. Sedangkan total kredit konsumer terkontraksi 10% YoY menjadi Rp139,5 triliun.
Sedangkan pada portofolio kredit konsumer, diantaranya KPR turun 3,4% YoY menjadi Rp89,4 triliun, serta KKB berkurang 23,7% YoY menjadi Rp36,0 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga turun 10,2% YoY ke Rp11,1 triliun.
Sedangkan untuk rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) dinilai masih terjaga pada sebesar 1,8%, dibandingkan triwulan I tahun lalu yang sebesar 1,6%. Jahja menyebut terjaganya NPL didukung oleh relaksasi kebijakan restrukturisasi.
Dirinya berharap, pengajuan aplikasi kredit konsumer baru dari BCA Online Expoversary akan berkontribusi bagi penyaluran kredit baru pada triwulan II tahun ini. Dirinya menyebut, dari total portofolio kredit, sekitar 21,4% atau Rp126,0 triliun merupakan portofolio kredit keuangan berkelanjutan.
Jahja juga menyebut, sejalan dengan perekonomian yang berangsur pulih dari pandemi, portofolio total kredit dan obligasi korporasi telah relatif stabil sejak Desember 2020, mencapai Rp610 triliun per 31 Maret 2021. Hal ini didukung oleh penempatan pada obligasi korporasi yang meningkat sebesar 6,9% dibandingkan posisi Desember 2020. (*)
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More