Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan angka impor secara komulatif sepanjang Januari hingga Agustus 2018 sebesar US$124,18 miliar atau meningkat 24,52% bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kepala BPS Suhariyanto menyebut, kenaikan tersebut terjadi pada kedua sektor yakni nilai impor migas dan non-migas.
“Peningkatan terjadi pada impor migas US$4,3 miliar dan nilai impor nonmigas US$20,09 miliar. Lebih lanjut peningkatan impor migas disebabkan oleh naiknya impor seluruh komponen migas,” kata Suhariyanto di Kantor BPS Jakarta, Senin 17 September 2018.
Baca juga: Neraca Perdagangan Agustus 2018 Defisit US$1,02 Miliar
Selain itu, untuk pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari hingga Agustus 2018 ditempati oleh Tiongkok dengan nilai US$28,78 miliar atau sekitar 27,56 persen.
Pada posisi kedua dilanjutkan oleh Jepang sebesar US$11,98 miliar atau sekitar 11,47 persen dan Thailand sebesar US$7,29 miliar atau sekitar 6,98 persen. Sedangkan untuk impor nonmigas dari ASEAN sebesar 20,47 persen dan Uni Eropa sebesar 9,18 persen.
Sementara untuk nilai impor pada bulan Agustus sendiri tercatat mencapai US$16,84 miliar atau turun 7,97 persen bila dibandingkan Juli 2018.(*)
Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More
Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More
Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More