Keuangan

Seberapa Penting Sudut Pandang Keuangan Bagi Generasi Muda?

Jakarta – Generasi muda saat ini dituntut untuk memiliki pengetahuan dan sudut pandang keuangan yang memadai dalam mengelola dana pribadinya secara efektif. Sebab, mengelola dana pribadi dengan bijak bisa menjadi investasi di kemudian hari.

Hal tersebut diungkap oleh Senior Investor Speacialist PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia I Gusti Ngurah Komang Suadyana kepada para mahasiswa di Universitas Gadjah Mada Vocational College, dalam program “Gen Z Melek Keuangan Digital, Bersiap untuk Masa Depan”, Jumat (17/11).

Ia mengatakan, dalam sudut pandang keuangan ada berbagai variable penting yang harus dipahami generasi muda saat ini, yakni protection, wealth accumulation dan wealth distribution.

Baca juga: Ini Komitmen Bank Raya Dorong Literasi Keuangan Kaum Gen Z

Pada proteksi menyangkut bagaimana seseorang memiliki asuransi perlindungan diri dalam mengcover berbagai risiko tak pasti yang terjadi seperti bencana alam, kecelakaan hingga masa pandemic.

“Asuransi diri itu penting dimiliki saat ini karena kita tidak tahu kapan kita mengalami musibah. Dan asuransi ini harus dipenuhi,” katanya dikutip 18 November 2023.

Menurutnya, variabel proteksi sendiri terkait dengan pola saving and accumulation, yakni bagaimana seseorang mulai menabung dan menyimpannya dengan baik.

“Jadi, teman-teman harus sudah punya asuransi proteksi dulu sebagai investasi aset di masa depan. Saya dulu memiliki proteksi sejak di bangku kuliah mulai dari hal kecil Rp100 ribu – Rp200 ribu,” jelasnya.

Pada tataran selanjutnya, ada pola growth and diversification di mana mulai membahas mengenai investasi seperti membuka reksa dana, saham dan obligasi.

“Di sini siapa yang sudah punya produk investasi reksa dana atau saham,” tanyanya kepada para mahasiswa yang rupanya diketahui hanya dimiliki segelintir orang.

Oleh karena itu, pihaknya pun tiada hentinya membuka mind set anak muda untuk bisa mengelola keuangannya dengan bijak. Meski, kenyataannya mereka belum memiliki penghasilan sendiri.

“Kita harus mulai dari sekarang. Walaupun belum bekerja setidaknya ada mindset dulu. Kalau dikasih uang dari orang tua sebaiknya disisihkan untuk menabung atau menyimpan ke dalam aset asuransi untuk investasi,” paparnya.

Baca juga: Kesalahan Milenial Dalam Mengelola Keuangan, Salah Satunya Sering Traktir Temen

Menurutnya, berbicara mengenai investasi saat ini tidak terlepas dari investasi bodong yang telah banyak menelan korban, termasuk anak muda. Semisal, robot trading yang diklaim memberikan keuntungan besar secara instan.

“Banyak investasi bodong saat ini. Pernah dengar jargon murah banget. Itu jangan percaya ya sebab dalam investasi tidak ada proses yang instan,” tegasnya.

Dia mengingatkan, carilah jenis investasi yang mampu menghasilkan cash flow seperti saham, asuransi dan obligasi. Sebab, investasi tersebut minim risiko dan dana darurat yang mudah dicairkan. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

3 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

4 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

6 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

6 hours ago